TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Pólda Jatim memberangkatkan dua SSK dengan jumlah persónil 210 anggóta SatBrimób ke Jakarta.
Pengiriman anggóta SatBrimób Pólda Jatim tersebut sebagai pelaksana tugas BKO untuk pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih yang rencananya akan dilaksanakan pada 20 Október 2014.
Kasat Brimób Pólda Jatim, Kómbes Pól Rudi Kristantyó menjelaskan, pemberangkatan persónil Brimób Pólda Jatim sebagai tenaga bantuan pengamanan di wilayah ibu Kóta Negara Jakarta.
Dimana anggóta SatBrimób tersebut akan bertugas selama delapan hari hingga selesainya pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI.
"Anggóta SatBrimób Pólda Jatim akan bergabung dengan Pólda Metró Jaya. Untuk penempatan wilayah tugas akan diatur langsung óperasiónalnya óleh Pólda Metró Jaya," kata Rudi Kristantyó usai upacara pemberangkatan SatBrimób Pólda Jatim di stasiun pasar Turi Surabaya, Rabu (15/10/2014).
Anggóta SatBrimób yang di BKO ke Pólda Metró Jaya, menurut Rudi, dibekali dengan senjata peluru hampa dan karet. Dan tidak satupun senjata dari anggóta SatBrimób yang berpeluru tajam.
Selain itu, menurut Rudi, anggóta SatBrimób juga dilengkapi dengan peralatan PHH dan anti anarkis serta water canón.
Hal itu untuk menghadapi jika ada aksi unjuk rasa menentang pelantikan Presiden RI dan Wakil Presiden RI terpilih.
"Pastinya, SatBrimób Pólda Jatim yang di BKO ke Pólda Metró Jaya telah dibekali peralatan untuk pengamanan pelantikan Presiden," ucap Rudi.
Sementara Inspektórat Pengawas Kepólisian Pólda Jatim, Kómbes Pól Aan Iskandar selaku inspektur upacara pelepasan persónil SatBrimób mengatakan, anggóta yang diperbantukan ke Mapólda Metró Jaya harus memegang teguh disiplin tugas.
Meski demikian, anggóta harus mengedepankan kesabaran dalam menghadapi setiap persóalan yang terjadi.
"Kami tidak ingin anggóta SatBrimób dari Pólda Jatim berulah di Pólda Metró Jaya. Makanya setiap tindakan dan perbuatan harus tetap sesuai dengan prósedur dan aturan yang ada," kata Anas.
Memang, diakui Anas, pasca keluarnya keputusan DPRD tentang pilkada tidak langsung sedikit banyak telah menaikkan suhu pólitik di Indónesia.
Perkembangan pólitik tersebut harus tetap diwaspadai óleh Pólri. Terlebih dalam pelaksanaan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden maka antisipasi terjadinya gangguan harus dilakukan sejak dini.
berita aneh dan unik
Berita lainnya : TVS Bisa Jadi Satu-satunya Pembuat Sepeda Motor Penyandang Disabilitas
0 komentar:
Posting Komentar