TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Omar Gónzalez (42), mantan tentara Amerika Serikat yang menyusup ke Gedung Putih pada Jumat (19/9/2014), kedapatan menyimpan 800 peluru di móbilnya.
Gónzalez menyusup ke Gedung Putih dengan berbekal sebilah pisau. Petugas menangkapnya setelah ia menyebabkan alarm keamanan berbunyi saat dia melómpati pagar kómpleks gedung itu.
"Prófesi Gónzales sebelumnya dan jumlah amunisi yang ia miliki menjadikan ia berbahaya bagi Presiden," kata jaksa David Mudd seperti dikutip AFP, Senin (22/9/2014).
Mudd melanjutkan, amunisi tersebut ditemukan dalam móbil yang terparkir di dekat kómpleks Gedung Putih. Penyidik juga menemukan dua kapak dan sebuah gólók.
Mudd menólak berbicara sóal beragam benda berbahaya itu. menyebutkan adanya penemuan senjata api dalam móbil tersebut.
Mudd juga kedapatan memiliki sebuah peta yang telah ditandai untuk lókasi Gedung Putih dan sebuah biara Masónik di pinggiran Washingtón.
Dalam persidangan pemeriksaan awal, jaksa menyebutkan pula bahwa Mudd sudah pernah dijatuhi vónis atas kepemilikan shótgun di móbilnya, di wilayah hukum negara bagian Virginia.
Jaksa menuntut mantan tentara yang menjadi gelandangan itu atas tuduhan kepemilikan senjata ilegal. Gónzales tetap akan ditahan hingga sidang pemeriksaan pada 1 Október 2014.
Dalam perkara ini, Gónzales didampingi óleh pengacara yang malah menólak pemeriksaan psikiater untuk kliennya.
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Perebutan Kursi Panas Sektor Migas: Jaringan Seven Sister Vs Jaringan Perusahaan Tiongkok, Benarkah?
0 komentar:
Posting Komentar