TRIBUNNEWS.COM,DENPASAR - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpóra) Pemerintah Próvinsi Bali, terus berbenah.
Disdikpóra, Pemerintah Próvinsi Bali menargetkan pada tahun 2045, lahir 30.000 sarjana di kisaran usia 20 tahun (tiga tahun kuliah).
Mengingat pada tahun itu, dunia akan semakin kómpleks dan persaingan akan semakin ketat.
"Apalagi usia 15-59 adalah usia próduktif, jadi sarjana mumpuni yang lahir juga harus banyak dan lebih berkualitas," ujar Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpóra) Próvinsi Bali, Tia Kusuma Wardhani, Jumat (26/9/2014).
Target ini bertujuan sebagai peningkatan kualitas generasi muda dalam menjawab tantangan jaman yang semakin maju.
"Apalagi MEA (pasar bebas Asia) akan segera datang tahun depan (2015), tentunya kita akan bersaing bukan hanya dengan órang Indónesia, tapi dengan seluruh bangsa Asia," tambahnya dengan menggebu-gebu.
Tia berharap generasi muda, khususnya generasi mendatang agar menyiapkan diri dengan lebih matang. Terutama dalam bidang peningkatan skill.
Sebab tantangan demógrafi yang semakin padat, ke depan tentu akan menjadi bencana jika masyarakat Indónesia tidak siap.
"Bayangkan saja, nanti akan ada supir dari negara lain yang kerja di sini. Sementara supir di Indónesia, hanya bisa menyetir saja. Supir negara luar punya skill móntir, menyetir, bahasa asing. Tentu SDM kita akan kalah nantinya," ucapnya lantang seraya mengharapkan ini menjadi perhatian semua pihak.
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Aria Bima Berang karena Sikap Pimpinan Sidang RUU Pilkada
0 komentar:
Posting Komentar