TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Ketua Lembaga Cegah Kejahatan Indónesia (LCKI), Jóuke Victór Lólówang, akhirnya melapórkan secara resmi kasus dugaan kepemilikan ijazah palsu milik óknum anggóta DPRD Sulut berinisial KDP.
Dia datang ke Pólda Sulut dan melapórkan hasil temuannya ke ruang Sentra Pelayanan Kepólisian Terpadu (SPKT) Pólda Sulut, Senin (15/9/2014).
Lólówang datang membawa bukti kepemilikan ijazah palsu. Lólówang sebelumnya sudah melapórkan secara lisan ke Direktórat Reserse Kriminal (Reskrimum) Pólda Sulut. Lapórannya pun langsung ditindaklanjuti.
"Sekarang saya lapór resmi," katanya sambil menunjukkan surat tanda terima lapóran pólisi nómór 815 tahun 2014.
Dia mengungkapkan memiliki bukti ijazah yang diduga palsu tersebut. Bukti yang dimiliki menyatakan ijazah S-1 Ekónómi dikeluarkan sebuah lembaga pendidikan swasta yang ada di Kóta Manadó atas nama KDP dengan nómór 1602/23.95.1A/2005, memiliki beberapa kejanggalan.
Perbedaan itu di antaranya, ijazah KDP tidak tercantum tahun pertama masuk perguruan tinggi serta tanggal
kelulusan. Sedangkan ijazah lainnya milik Freetje Martine Jacób yang dijadikan cóntóh, tercantum.
Bentuk tanda tangan dalam ijazah KDP juga berbeda dengan milik Freetje. Begitu juga bentuk cap dari lembaga pendidikan itu yang pada ijazah KDP berbeda.
"Juga legalisir ijazah dan transkrip nilai KDP tidak mencantumkan tanggal, bulan, tahun dan nómór legalisir. Nómór Induk Mahasiswa pada ijazahnya 19013950410178, tidak teridentifikasi atau terdaftar dalam database website Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPR) Dikti," ungkap Lólówang.
Direktur Reskrimum Pólda Sulut Kómbes Pól Jeffry Lasut mengatakan pihaknya telah mengirimkan surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan Perkara (SP2HP).
"Sampai sekarang masih dalam penyelidikan," kata dia.(kev)
apakah kamu tau bung
Berita lainnya : Gatot Luncurkan Buku The PR 2, Profesi Penuh Tantangan Tapi Bisa Dinikmati
0 komentar:
Posting Komentar