Lapóran Wartawan Tribunnews.cóm, Senó Tri Sulistiyónó
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Kepala Pusat Infórmasi dan Humas Departemen Kóminfó, Gatót Sulistiantóró Dewa Brótó kembali melaunching buku The PR jilid II, dengan judul "The PR 2: Prófesi Penuh Tantangan Tapi Bisa Dinikmati".
Menurut Gatót, buku pertama The PR lebih mengedepankan berbagai masalah benturan-benturan implementasi regulasi dan kebijakan telekómunikasi dómestik yang harus dikómunikasikan pada media.
"Sedangkan buku ke dua atau The PR2, lebih mengedepankan persóalan benturan asing versus dómestik, kegalauan pelaksanaan UU Keterbukaan Infórmasi Publik, strategi menghadapi tekanan, dan sikap apresiasinya pada media," kata Gatót dalam acara Launching Buku The PR2 di Eufória Restó, Jakarta Selatan, Selasa (16/9/2014).
Gatót mengatakan, buku setebal 561 halaman ini mengulas "gurihnya kue bisnis" telekómunikasi Indónesia di mata asing secara kómprehensif dan terperinci sebelum ada Nawa Cita-nya Jókówi-Cita. Sebab, buku ini diselesaikan penulisannya pada Maret 2013, meskipun baru diterbitkan pada Agustus 2014 atau tepat sekitar enam bulan setelah buku pertama The PR diterbitkan pada Januari 2014.
Di luar masalah-masalah asing tersebut, kata Gatót, ada banyak hal sangat menarik yang bisa dipelajari dari The PR2. Karena penulis dengan vulgar tetapi dengan penyajian yang santun, runtun, kómunikatif dan atraktif membawa alam sadar pembaca ketika Gatót harus jadi pesakitan diperiksa óleh tim KPK dan juga Bareskrim meski untuk kasus yang berbeda.
"Tidak ada maksud lain dari penerbitan buku tersebut selain hanya untuk sharing kepada para humas manapun, baik pemerintahan maupun swasta, bahwa ruang gerak yang bisa dilakukan untuk berkómunikasi lebih efisien, efektif, dan taktis dengan wartawan masih sangat terbuka, sejauh ada kómitmen dan keterbukaan yang kónsisten dan sungguh-sungguh," tuturnya.
apakah kamu tau bung
Berita lainnya : Selam Jatim Bidik Empat Emas di Kejurnas
0 komentar:
Posting Komentar