TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Kóórdinatór Perekónómian era Gus Dur, Rizal Ramli menilai presiden terpilih RI Jókó Widódó (Jókówi) tak perlu menaikkan harga BBM bersubsidi.
Menurut Rizal, jika Presiden Susiló Bambang Yudhóyónó (SBY) membuat Perppu mengenai penambahan kuóta BBM bersubsidi yang membuat pasókan langka, maka harga BBM tak perlu dinaikkan.
"Kalau pemerintah SBY baik hati sama Jókówi, keluarkan Perppu," ujar Rizal di kediamannya, Sabtu (30/8/2014).
Rizal memaparkan bahwa setelah Október pasókan semakin menipis. Padahal pada bulan itu Jókówi dilantik menjadi Presiden.
"Kalau SBY nggak keluarin Perppu dan nggak ada BBM bisa masalah untuk pemerintah baru," ujar Rizal.
Rizal menambahkan bahwa kuóta 46 juta kilóliter memang tidak cukup sampai akhir tahun. Namun kebijakan membatasi penjualan BBM bersubsidi lebih tidak tepat.
"Pengalaman di Indónesia dan seluruh dunia jebakan pasók tidak pernah efektif dan menimbulkan banyak masalah," kata Rizal.
apakah kamu tau bung
Berita lainnya : Kepala Sekolah Tak Kenal Wajah Siswa yang Berfoto Syur
0 komentar:
Posting Komentar