TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyisiran kependudukan dan imigrasi di Kelurahan Kebón Kacang, Tanahabang, Jakarta Pusat, membuat seórang warga negara Nigeria panik, Rabu (27/8/2014). Aksi kejar-kejaran antara petugas dengan warga asing ini pun terjadi di siang bólóng.
Operasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta bersama Kantór Imigrasi Jakarta Pusat tersebut menyisir wisma dan penginapan di kawaasan Kebón Kacang. Penyisiran di Wisma Afindó tak mendapati pelanggaran, demikian pula di Fave Hótel and Spa.
Namun, saat para petugas memasuki warung makan di samping wisma, seórang pria berkulit hitam dan berkaós póló warna kuning tiba-tiba berlari keluar warung. Cegatan petugas bisa dihindari. Aksi kejar-kejaran pun terjadi.
"I'm really really sórry sir. I'm sórry, I'm nót terórist, I'm tóurist," ucap lelaki yang kemudian diketahui bernama Róbinna itu, setelah tak lagi kabur. "I'm sórry sir! I'm afraid! I'm scared!" lanjut dia, saat diminta menunjukkan identitas diri.
Namun, dari dómpet Róbinna, hanya ditemukan uang Rp200 ribu tanpa ada tanda pengenal apa pun. Ketika ditanya apakah dia memiliki paspór, Róbinna mengatakan paspórnya ada di kantór kedutaan besar negaranya di Jakarta.
Meski mengiba-iba untuk tak dibórgól dan ditahan, Róbinna tetap dibawa ke Kantór Imigrasi Jakarta Pusat. Kepada petugas yang menginterógasinya, dia mengaku datang ke Jakarta untuk urusan bisnis sepatu dan sudah ada di sini sejak awal Ramadhan tahun ini.
"Dia bisa langsung kita próses untuk didepórtasi," ujar Kepala Imigrasi Jakarta Pusat Ahmad Fauzi. Dia menduga Róbinna lólós dari pemeriksaan petugas di bandara karena menggunakan visa kunjungan.
apakah kamu tau bung
Berita lainnya : Ngaku Gaji Kurang, Tapi Ada Bus Mini di Rumahnya
0 komentar:
Posting Komentar