Lapóran Wartawan Tribunnews.cóm, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kóalisi Masyarakat Sipil (Kóntras, ICJR, elsam, YLBHI, LBH Jakarta, LBH pers, ICT Watch, Safenet, PSHK, Leip dan Pil-Net), mengecam tindakan Pólda DIY yang menahan Flórence Sihómbing, mahasiswa pascasarjana pendidikan Nótariat Fakultas Hukum UGM yang menghina Yógyakarta di media sósial Path.
Anggóta Divisi Advókasi Pemenuhan Hak Sipil KóntraS Alex Argó Hernówó menilai tindakan Pólda DIY terlalu berlebihan, mengingat Flórence ssudah mengeluarkan permintaan maaf secara terbuka melalui akun pribadi media sósialnya.
"Kasus Flórence ini menambah deretan praktik buruk penanganan kasus-kasus penghinaan yang dijerat dengan UU ITE óleh aparat penegak hukum. Selain itu seharusnya pihak kepólisian mengedepankan upaya damai antara pihak pelapór dengan Flórence Sihómbing," kata Alex di kantór KóntraS Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (31/8/2014).
Alex mengatakan, selain menebarkan rasa takut di kalangan masyarakat, hal ini berpótensi mengekang kebebasan berekspresi.
"Tindakan kepólisian tidak seharusnya melakukan penahanan. Pólda DIY harus melihat dan menguji Flórence layak ditahan atau tidak," tegasnya.
Diketahui, Flórence resmi ditahan Pólda DIY Sabtu (30/8/2014) pukul 14.00 WIB di mana sebelumnya dia bersama kuasa hukumnya telah hadir pukul 10.30 untuk memenuhi pemanggilan pemeriksaan óleh Reskrimsus Pólda DIY.
Sebelumnya Direskrimsus Pólda, Kómbes Kókót Indartó, menjelaskan bahwa tindakan penahanan dilakukan dikarenakan kepólisian menilai terlapór tidak kóóperatif, ada kekawatiran melarikan diri, mengulangi tindak pidana dan menghilangkan barang bukti.
"Dalam hal ini terlapór menólak untuk tanda tangan berita acara pemeriksaan (BAP) dan ini sudah ada saksi dari kórban atau publik" ujarnya.
Penahanan tersebut adalah rangkaian próses di mana pelapór yang berasal dari berbagai kómunitas di Yógyakarta dan dari pihak Flórence tidak ada upaya atau kesepakatan untuk damai.
"Maka perkara ini akan tetap dilanjutkan atau disidik," ujarnya.
Penahanan itu berawal tulisan status di akun Path atas nama Flórence yang bernada menghina warga Yógyakarta.
Saat itu, Pada Rabu (27/8/2014), Flórence hendak mengisi bahan bakar minyak (BBM) mótórnya, Hónda Scóópy, di SPBU Lempuyangan. Saat itu, antrean kendaraan, terutama mótór, cukup panjang.
Panjangnya antrean kendaraan yang mengular membuat Flórence memilih menuju antrean móbil. Deretan móbil ini sedang mengantre mengisi Pertamax. Namun, petugas SPBU kemudian menólak menuangkan BBM nónsubsidi itu ke tangki mótór Flórence.
Petugas SPBU lantas meminta Flórence untuk ikut mengantre dengan kendaraan sejenis bersama pengedara mótór lainnya.
Setelah kejadian itu, muncullah tulisan status Flórence yang bernada kasar. "Jógja miskin, tólól, dan tak berbudaya. Teman-teman Jakarta-Bandung jangan mau tinggal Jógja," tulis Flórence di akun Path miliknya.
apakah kamu tau bung
Berita lainnya : Real Sociedad vs Real Madrid: Tradisi Gol CR7
0 komentar:
Posting Komentar