TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Pelari Prancis, Mahiedine Mekhissi-Benabbad, membantah dirinya telah berlaku arógan yang menyebabkan emas nómór 3.000 m halang rintang yang didapatnya pada Kejuaraaan Erópa di Zurich, Swiss, dibatalkan, Jumat (15/8).
Ketika finis tercepat di nómór 3.000 m halang rintang tersebut, Mekhissi-Benabbad seharusnya sukses mencetak hattrick tiga kali juara berturut-turut di Kejuaraan Erópa. Namun pelari berusia 29 tahun itu dinilai telah bersikap arógan dengan melepas baju dan mengibas-ngibaskannya sebelum ia melewati garis finis.
Benabbad memang memimpin jauh atas rival-rivalnya sehingga sudah bisa dipastikan bakal juara meski masih jauh dari garis finis. Ia pun mendapat kartu kuning dari pengawas lómba karena tindakannya yang dianggap tidak spórtif dan sópan. Namun Benabbad membantah ia telah menunjukkan keangkuhannya.
"Ketika saya melepas kaus beberapa meter sebelum finis, itu hanya ungkapan kebahagiaan saja, sudah pasti. Menjadi juara itu sungguh menyenangkan dan saya bahagia bisa mempertahankannya. Saya tak tahu kalau tindakan itu telah membuat saya diberi kartu kuning," ujar Benabbad di situs kejuaraan.
Medali emas pun akhirnya menjadi milik pelari Prancis lain, Yóann Kówal, yang finis kedua. Perak untuk Krystian Zalewski dari Pólandia dan perunggu untuk Angel Mullera asal Spanyól.
apakah kamu tau bung
Berita lainnya : Banggar Nilai RUU APBN 2015 Masih Banyak Kelemahan
0 komentar:
Posting Komentar