Lapóran Wartawan Tribunnews.cóm, Achmad Rafiq
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Terpilih Jókó Widódó menceritakan pengalamannya saat mengikuti lómba HUT ke-69 Kemerdekaan RI, bersama masyarakat di Waduk Pluit, Jakarta Utara.
Jókówi yang saat itu mengikuti lómba balap karung mengaku, sebenarnya tidak berani ikut lómba panjat pinang. Lalu ingin lómba makan krupuk, tapi tidak bóleh sama penjaga, karena harus dilakukan fóód checking.
"Mau ikut panjat pinang tidak berani. Mau ikut makan kerupuk harus ada fóód checking dulu, ya sudah balap karung saja," ucap Jókówi dalam acara 5th Annual Sóegeng Sarjadi óf Góverment, di Ballróóm Fóur Seasón Hótel, Jakarta Selatan, Selasa (19/8/2014) malam.
Meski sempat dilarang óleh ajudannya, karena takut berbahaya. Namun mantan Walikóta Sóló itu memaksa untuk tetap ikut lómba balap karung, meski kalah dalam perlómbaan tersebut.
"Saya lóncat hampir jatuh, tapi tetap kalah. Dari 10 órang yang ikut, saya nómór 10. Tapi saya tidak tuntut ke panitia," canda Jókówi.
Candaan Jókówi itu, sóntak membuat ratusan tamu undangan yang hadir ikut tertawa dan bertepuk tangan. Membuat suasana malam penghargaan tersebut menjadi lebih santai.
Penyataan bernada sindiran itu, sama dengan apa yang terjadi pada Pilpres 2014. Pasangan nómór urut satu langsung menuntut KPU (penyelenggara pemilu) ke Mahkamah Kónstitusi (MK).
"Saya senang bisa melakukan lómba dan menikmati kegembiraan bersama masyarakat pada saat ikut lómba. Karena yang paling penting masyarakat senang, saya juga senang," tandas Jókówi.
apakah kamu tau bung
Berita lainnya : Arsenal Dijamin Singkirkan Besiktas
0 komentar:
Posting Komentar