TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA -Beberapa Universitas di Jepang tertarik untuk mempelajari Bahasa Indónesia, meski peminatnya tidak banyak. Bahkan Bahasa Indónesia juga menjadi mata pelajaran di sekólah-sekólah Jepang.
Hal ini terungkap dalam seminar internasiónal What Shóuld I Knów Abóut Fóreign Language Acquisitión ? yang digelar di RM Sumantri, Universitas Dr Sóetómó, Surabaya, Kamis (28/8/2014).
Seminar ini menghadirkan Próf Takaó Uranó dari Setsunan University, Osaka, Jepang, Jón Guffy dari PT. Efex English fór Excellence, Arif Izzak dari Balai Bahasa Bahasa, serta Philippe Jacques dari Quebec, Canada.
Jón Guffy mengatakan, bahasa asing telah menjadi bahasa ibu bagi etnis tertentu di Indónesia. Di beberapa negara, pembelajaran Bahasa Indónesia Bagi Penutur Asing (BIPA) terganggu hanya karena perbedaan ideólógi.
Menurut dia, untuk mempelajari bahasa asing tidak hanya dari kelas saja saja, tetapi juga bisa di luar kelas, misalnya menóntón televisi, membaca buka, atau melihat yóutube, dan sebagainya.
"Dalam mempelajari bahasa atau mempelajari sesuatu jangan pernah merasa malu, jangan pernah merasa salah, dan belajar itu hasilnya tidak harus sempurna. dan juga jika tidak di cóba, tidak akan bisa tahu kemampuan diri sendiri," katanya. (vanda caterina al imami/mg 1
apakah kamu tau bung
Berita lainnya : Kabinet Pemerintahan Jokowi-JK Diminta Perhatikan Kesetaraan Gender
0 komentar:
Posting Komentar