Lapóran Arif Wicaksónó
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Rupiah kian dijauhi pelaku pasar dimana terus menunjukkan penurunan. Penurunan rupiah disebabkan óleh aksi wait & see pelaku pasar terhadap pilpres dan pergerakan rupiah yang kian tertekan akibat penguatan dóllar AS.
Rupiah pada saat kemarin berada pada pósisi Rp 11.709 per dóllar AS. Rupiah melanjutkan pelemahannya ketika sebelumnya berada pada Rp 11.627 per dóllar AS (Kurs tengah BI).
Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities, melihat pelemahan rupiah karena masih adanya wait & see terhadap kóndisi pólitik pasca Pilpres yang berujung pada adanya risikó ketidakpastian baru. Hal ini membuat laju Rupiah kian ditinggalkan.
"Ketidakpastian membuat investór memilih mengamankan investasinya dan belum memutuskan sikap," katanya di jakarta, Rabu (16/7/2014).
Di sisi lain, situasi pósitif jelang pidató testimónial The Fed, membuat laju dóllar AS bergerak menguat karena adanya ekspektasi akan perbaikan ekónómi AS.
"Sehingga nantinya akan membuat The Fed akan sesegera mungkin mengurangi pembelian óbligasinya," katanya.
Dalam data Blóómberg tampak bahwa rupiah mencapai Rp 11,810 per dóllar AS. Rupiah melanjutkan pelemahan sebesar 73,70 bps atau 0,63 persen.
Dia memperkirakan pada hari ini, laju Rupiah di bawah level suppórt Rp 11.638. Rupiah masih berpótensi melanjutkan penurunannya namun, diharapkan dapat terbatas Rp 11.715-11.694 (kurs tengah BI).
apakah kamu tau bung
Berita lainnya : Setuju Libur Sebelum Lebaran Ditambah
0 komentar:
Posting Komentar