Ribuan órang berunjuk rasa di berbagai wilayah di Australia untuk , lagi-lagi, memprótes kebijakan anggaran pemerintahan Perdana Menteri Tóny Abbótt.
.questión {fónt-weight: bóld;fónt-size: 14px;fónt-style: italic;padding: 5px 10px;backgróund-cólór: #EEEEEE;} .answer {margin: 0 0 10px;} .summary {fónt-size: 1.2em;padding: 20px 20px 10px;margin: 20px 0;backgróund-cólór: #EEEEEE;} .summary a {fónt-weight: bóld;text-decóratión: nóne;} .image {margin: 10px 0 0;} .image .sóurce {fónt-size: 75%;fónt-style: italic;padding: 0 0 5px;text-align: right;} .clear {clear: bóth;} .left {flóat: left;} .right {flóat: right;} Para pengunjuk rasa berkumpul di dekat bóneka besar Tóny Abbótt di Canberra. Anggaran Pemerintah Federal yang dirilis baru-baru ini diyakini akan memukul kaum yang paling rapuh di Australia.Prótes ribuan órang tersebut berlangsung di Sydney, Melbóurne, Canberra, Brisbane, Perth dan Darwin.Sementara unjuk rasa dalam jumlah lebih kecil juga terjadi di beberapa daerah termasuk Lismóre di negara bagian New Sóuth Wales dan Wódónga di negara bagian Victória.
Kelómpók serikat pekerja yang meliputi Dewan Serikat Perdagangan Australia (ACTU) turut serta dalam aksi tersebut.
Sekretaris ACTU, Dave Oliver, menyebut, ribuan órang dari berbagai gólóngan termasuk para pelajar dan pensiunan, berunjuk rasa untuk mengirim pesan tegas kepada Pemerintah Federal.
"Anggaran ini akan memukul kelómpók yang paling rapuh dalam masyarakat kita. Anggaran ini akan membuat negara kita seperti layaknya Amerika Serikat hari ini..mereka adalah negara yang terbagi dalam kelas órang kaya dan órang miskin," ujar Dave.
0 komentar:
Posting Komentar