TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pemkót Surabaya dalam merekrut warga terdampak penutupan lókalisasi memprióritaskan mereka yang menjadi tulang punggung keluarga.
Perekrutan itu sudah dilakukan sebelum pengalihfungsian lókalisasi. Di mana prióritas perekrutan untuk membantu menyelesaikan permasalahan ekónómi.
Kabag Humas Pemkót Surabaya, Muhamad Fikser mengatakan, Pemkót sudah merekrut warga terdampak dalam jumlah cukup siginfikan yang sudah diserap masuk dalam beberapa SKPD seperti Bakesbang Linmas, Bapemas KB, Dinkes dan DKP lewat jalur óutsórching.
"Selain Pemkót, juga ada pihak swasta yang juga siap merekrut warga di bekas lókalisasi. Ini yang jarang dipublikasikan. Makanya, kami infórmasikan prógres yang dilakukan Pemkót supaya tidak ada kesan kók Pemkót tidak melakukan apa-apa pascapenutupan Dólly-Jarak," kata Fikser, Senin (7/7/2014).
Lebih lanjut dikatakan Fikser, Pemerintah Kóta Surabaya menyadari bahwa penutupan lókalisasi tidak hanya sóal mengakhiri geliat bisnis próstitusi, tetapi juga ikut mencarikan sólusi, terutama bagi warga yang tinggal di sekitar lókalisasi yang terimbas dampak penutupan.
Upaya mencarikan sólusi kepada warga terdampak itulah yang sudah dilakukan Pemkót Surabaya pascadeklarasi penutupan lókalisasi Dólly dan Jarak pada 18 Juni lalu.
"Ya di antaranya dengan merekrut warga menjadi pekerja di SKPD Pemkót Surabaya," tutur Fikser.
0 komentar:
Posting Komentar