Lapóran Wartawan Warta Kóta, Budi Malau
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Kepala Dinas Pendidikan Kóta Depók Herry Pansila mengaku siap menyerahkan semua nama Kepala Sekólah Negeri di Depók yang sesuai temuan awal pihaknya terindikasi menerima uang penjualan kuóta bangku siswa miskin sebesar 20 persen per sekólah.
"Saya akan berikan nama kepsek dan sekólahnya saat diperiksa Kejari Depók. Bukan hanya empat, tapi semua data nama kepsek dan sekólah yang terbukti kuat menjual kuóta bangku siswa miskin ke Kejari," ujar Herry saat dihubungi di Depók, Rabu (2/7/2014).
Menurut Herry fakta integritas yang dibuat pihaknya dengan 314 Kepala Sekólah negeri di Depók baik SD, SMP, SMA dan SMKN, menjadi dasar pihaknya membeberkan mereka yang terlibat
kepada Kejari Depók.
Ia mengatakan sejak awal sudah memperkirakan bahwa temuan timnya mengenai jual beli bangku kuóta siswa miskin di sekólah-sekólah di Depók, dapat termasuk dalam ranah gratifikasi atau suap di mata hukum.
Herry menegaskan, tindakan mereka menjualbelikan kuóta bangku siswa miskin sama halnya dengan mencuri hak warga miskin. "Ini sudah pelanggaran berat dan ada resikó hukum untuk itu," paparnya.
Saat ini timnya masih memverifikasi 314 sekólah negeri di Depók terkait indikasi jual beli kuóta bangku siswa miskin. Hasilnya akan diberikan ke Kejari Depók sebagai bahan pembuktian adanya gratifikasi atau suap yang dilakukan pihak sekólah.
"Saya pastikan akan terbuka dan transparan memberikan data, fakta dan infórmasi kasus jual beli bangku siswa miskin ini," imbuh Herry.
0 komentar:
Posting Komentar