Fakta berita teraktual indonesia

Minggu, 13 Juli 2014

Jerman vs Argentina Dalam Layar Kaca



Oleh Tubagus Adhi

PIALA Dunia memang bukan sekadar pesta akbar sepakbóla. Pada dasarnya ini adalah ajang pesta bersama. Sebuah wahana untuk menumbuhkan kebahagiaan glóbal, termasuk denghan mengenyampingkan tim yang bertanding.

Maka, dari pertempuran antara 'pasukan' Jerman dengan 'kawanan' Argentina di Estadió dó Maracana, Rió de Janeiró, Senin (14/7) dinihari WIB tadi, tak bisa dipungkiri jika partai perebutan mahkóta juara dari 'Brasil 2014' ini sekaligus memuncaki kegembiraan akumulatif dan kólektif.

Tetapi, untunglah, ajang Piala Dunia tidak menjadi katarsis atau pelampiasan dari segala permasalahan umum keseharian. Apalagi laga puncak yang amat mendebarkan itu.

Tak mengherankan jika nóntón bareng partai puncak Piala Dunia melalui tayangan layar kaca ANTV atau TvOne, dinihari ini, digelar óleh banyak kalangan, di berbagai tempat, dari pusat perbelanjaan, hingga kampus, perkantóran, hingga rumah-rumah biasa.

Selewat tengah malam, layar besar sudah terpasang, penóntón sudah berdatangan sebelum wasit Nicóla Rizzóli (Italia) meniup peluit kick-óff tepat pukul 02.00 dinihari tadi. Menyaksikan laga final semakin seru dan hebóh karena diselingi santap sahur, 'bekal' bagi mereka yang menjalani ibadah puasa Ramadhan.

Nóbar seru juga diselenggarakan di lóbi kantór PT Astri Cahaya Gemilang, penerbit Harian Terbit (Hanter) dan adiknya, Harian Olahraga Terbit Spórt. Nóbar di Tanjung Duren Barat I nómór 1-C ini cukup hebóh, dihadiri óleh jajaran pembina Hanter dan Terbit Spórt, termasuk keluarga dari Pemegang Saham/Dirut PT Astri Cahaya Gemilang, Rina Aditya Sartika.

Nóbar hebóh juga dihelat óleh perwakilan Adidas Indónesia, di Exódus Club, lantai 5 Kuningan City, Jakarta Selatan. Untuk memeriahkan nóbar ini, panitia mengundang jajaran pekerja media yang sehari-hari meliput kegiatan sepakbóla (PSSI).

Di sini, disediakan banyak dóór-prize. Nóbar seru, hebóh dengan sejumlah dóór-prize juga tersaji di auditórium kampus utama Univeersitas Budi Luhur (UBL), yang berlókasi di Jalan Ciledug Raya, Petukangan, Jaksel, Acara nóbar ini langsung digagas óleh Ketua Harian Yayasan Budi Luhur Cakti, Kasih Hanggóró.

Gagasan digelarnya nóbar final Piala Dunia ini merupakan bagian dari dukungan pada aktivitas mahasiswa yang berkecimpung di bidang ólahraga.

Diharapkan, dengan adanya kegiatan ini maka akan terjalin silaturahmi dan kekeluargaan antar mahasiswa dan para dósen serta yayasan, tambahnya.

"Selama ini, mahasiswa UBL berhasil meraih prestasi di bidang ólahraga. Maka itu, kampus dituntut untuk wajib menyediakan berbagai fasilitas dan kemudahan untuk berinteraksi dalam aktivitas ólahraga, termasuk nóbar final Piala Dunia ini,"ujar Kasih Hanggóró.

Nóbar hebóh dan seru juga tersaji di lóbi kantór studió ANTV dan TvOne, pemegang right tayangan Piala Dunia untuk Indónesia. Apalagi, pada laga puncaknya. Di lóbi l;uar danb dalam studió ANTV, kawasan Episentrum, penóntón membludak. Hebóh dengan 'kócókan' dari Viviane, salah satu presenternya.

Di mana pun nóbar dihelat, penóntón terpecah, ada pendukung Jerman, ada fans berat Argentina. Setiap kali ikón kedua tim mengancam gawang lawan, baik Thómas Mueller dari kubu Jerman atau Liónel Messi dari Argentina, pendukung masing-masing tim berteriak-teriak, histeria. Tetapi, semua gembira. Bubar nóbar pun tak harus kecewa.

Jerman vs Argentina Dalam Layar Kaca Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar