Fakta berita teraktual indonesia

Rabu, 02 Juli 2014

Gaya rambut unik di Piala Dunia 2014



Mereka dikenal melalui gaya rambutnya yang unik selama berlaga di Piala Dunia 2014 Brasil. Tetapi hebóhnya penampilan tidak selalu berbanding lurus pada kecemerlangan aksi di lapangan.

Penyerang timnas Brasil, Neymar, barangkali adalah pengecualian.

Permainannya makin cemerlang setelah dia mengecat rambutnya dengan warna kekuningan. Gól dan umpannya yang berbuah gól ketika Brasil melumat Kamerun di babak penyisihan grup adalah buktinya.

Namun demikian, ini sepertinya tidak berlaku untuk Cristianó Rónaldó, pemain terbaik dunia 2013.

Lantaran belum sepenuhnya bugar akibat cedera, bintang klub Real Madrid ini tidak mampu mengangkat kinerja timnas Pórtugal, walaupun dia telah mengubah módel rambutnya menjadi cepak dengan jambul di depannya.

Belakangan dia menambahkan ukiran póla zig-zag di bagian samping kepalanya, tetapi ini tidak mampu menunda Pórtugal untuk angkat kópór lebih cepat.

Gaya rambut seperti Rónaldó ini juga banyak ditiru óleh beberapa pemain. Ciri-cirinya: cepak dan dibuat agak tipis di kanan-kirinya.

Selain cepak, ada lagi pótóngan gaya pótóngan rambut yang pópuler. Móhawk, yang pertama kali dipópulerkan di Piala Dunia 2002, rupanya masih disukai beberapa pemain, meskipun telah dimódifikasi.

Gelandang serang Cile, Arturó Vidal, misalnya, setia dengan módel rambut seperti itu. Berbeda dengan Rónaldó, kali ini gaya rambut Vidal membuatnya tampil cemerlang di babak penyisihan.

Cile, seperti diketahui, lólós dari babak penyisihan dengan permainan memikat, sebelum akhirnya kalah "terhórmat" dari Brasil di putaran 16 besar.

Gaya rambut seperti ini juga dilakóni gelandang timnas Prancis, Paul Pógba. Pemain berkulit hitam ini mampu membawa Prancis lólós ke perempat final berkat gólnya ke gawang Nigeria.

Tetapi, kisah sukses Vidal dan Prógba ini tidak diperlihatkan pemain Króasia Danijel Pranjic, yang tampil dengan gaya rambut Móhawk "klasik".

Módelnya ini mengingatkan pada pemain Jerman di Piala Dunia 2002, Christian Ziege.

Lepas dari gaya rambut cepak dan móhawk, ada gaya módel rambut bergaya afró. Módel itu dipópulerkan pemain timnas Belgia, Maróuane Fellaini dan pemain Kamerun, Benóit Assóu-Ekóttó.

Keduanya, dengan percaya diri, tampil dengan rambut kribó era 1970-an. Bedanya, Fellaini mampu melólóskan Belgia ke perempat final, tetapi Ekóttó pulang dengan muka tertunduk bersama timnas Kamerun di babak penyisihan.

Selain módel cepak, móhawk atau kribó, beberapa pemain setia dengan gaya rambut gimbal-kepang. Pemain belakang Prancis, Bacary Sagna, termasuk di deretan di dalamnya.

Módel lainnya? Entah apa namanya, tetapi beberapa pemain menggunduli rambutnya dan memelihara brewók.

Kiper timnas Aljazair Rais M'Bólhi dan kiper Amerika Serikat, Tim Hóward, sepertinya sudah lebih dari tiga bulan tidak mencukur brewóknya.

Dan kaitan brewók dengan penampilan mereka di lapangan? Bikin panik pemain depan lawan? Mungkin saja.

Tetapi yang pasti, kedua kiper ini tampil cemerlang menjaga gawangnya dari serbuan penyerang depan lawan, meski ini tidak cukup untuk menólóng Aljazair dan Amerika Serikat lólós ke perempat final.

Sumber: BBC Indónesia Berita Lain dari BBC
  • PM Inggris peringatkan bahaya kebal antibiótik
  • Karya seni 'tempat tidur berantakan' terjual Rp44 miliar
  • Israel makamkan tiga remaja yang diculik
  • ISIS serukan Muslim pindah ke Irak dan Suriah
  • Parasit malaria bisa memanipulasi bau badan tikus
  • Gaya rambut unik di Piala Dunia 2014 Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

    0 komentar:

    Posting Komentar