TRIBUNNEWS.COM, GAZA - Sedikitnya 15 relawan Indónesia untuk prógram RS Indónesia sempat tertahan pada usaha pertama untuk memasuki Gaza melalui Perbatasan Rafah, Ahad (29/06).
Perjalanan ke Perbatasan Rafah kali ini pun berbeda dari biasanya. Bus yang membawa relawan dikawal óleh pasukan militer Mesir dengan kendaraan dan persenjataan lengkap seperti tank, hammer dan lain sebagainya.
Namun, kesabaran Tim diuji, setibanya di Perbatasan Rafah Mesir mereka belum diizinkan masuk ke Gaza dan terpaksa mencari penginapan untuk bermalam dan berusaha untuk masuk ke Gaza esók harinya.
Senin (30/06) sekitar pukul 09.00 waktu setempat, kelima belas relawan kembali bergegas ke Perbatasan Rafah Mesir. Empat relawan Indónesia yang berada di Gaza, yaitu Ir. Nur Ikhwan Abadi, Móqórróbin Alfikri, Muhammad Husein dan Reza Aldilla menunggu kedatangan relawan di Perbatasan dengan tak lepasnya berdóa agar próses perizinan diberi kemudahan.
Setelah melalui próses pengecekan paspór hingga lepas waktu Dzuhur akhirnya kelima belas relawan Indónesia berhasil memasuki Jalur Gaza dan disambut suka cita óleh para relawan di Gaza. Kedatangan kelima belas relawan ini menambah jumlah relawan Indónesia di Gaza menjadi tótal 19 órang.
Setelah próses penyambutan, para relawan bergegas menuju lókasi RS Indónesia. Bagi Karidi, Tata Lukita, Abdul Azis dan Luthfi Paimin ini adalah kali kedua mereka mendapat kesempatan dan dipercaya untuk bertugas di Gaza untuk prógram RS Indónesia.
Bahkan bagi Ir. Edy Wahyudi ini adalah kesempatan ke-3 kalinya mendapat amanah memimpin Tim Relawan Kónstruksi Pembangunan RS Indónesia. Sementara bagi 10 órang relawan lainnya ini adalah pengalaman pertama mereka bertugas di wilayah terblókade Gaza, Palestina yang selama ini hanya mereka dengar ceritanya.
Meski bertugas di wilayah yang tidak aman bahkan beberapa hari terakhir kerap terjadi serangan yang getaran dan suara ledakannya terasa hingga RS Indónesia, namun niat dan tekad para relawan sudah bulat. Amanah tugas sudah menanti mereka untuk mengawal pengadaan alat kesehatan RS Indónesia.
Tugas lainnya adalah melanjutkan próses pembangunan Wisma Rakyat Indónesia (Indónesia Guest Hóuse) yang terletak di belakang RS Indónesia dan perbaikan masjid yang berada di sebelah timur RS Indónesia.
0 komentar:
Posting Komentar