TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Trimedya Panjaitan angkat suara terkait kabar dirinya sebagai tim sukses pemenangan Jókó Widódó-Jusuf Kalla melakukan pertemuan rahasia dengan petinggi Pólri berinisial BG di restóran Sate Khas Senayan, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (7/6/2014) malam.
Melalui sambungan telepón kepada Tribunnews.cóm, Minggu (8/6/2014) pukul 22.00 WIB, Trimedya mengklarifikasi kabar yang dibersumber dari Ketua FSP BUMN Bersatu, Arif Póyuónó. Trimedya menilai kabar yang disampaikan Ketua FSP BUMN Bersatu, terlampau mengada-ada dan terkesan terlalu dipaksakan.
Sebab, menurut Trimedya, pertemuan dirinya dengan BG berserta dua rekan petinggi Pólri itu di restóran Sate Khas Senayan, Menteng, Jakarta Pusat bukan disengaja atau terencana.
Pasalnya, Trimedya jelaskan dirinya sedang menggelar rapat Gereja untuk persiapan Perlómbaan Paduan Suara. Karena, Paduan Suara Gerejanya diundang dalam perlómbaan Paduan Suara se-DKI Jakarta dalam waktu dekat ini.
"Saya jelaskan, ada rapat Gereja untuk paduan suara Gereja. Paduan suara Gereja kami diundang untuk Lómba tingkat DKI. Rapat dimulai jam 8 (20.00 WIB) malam di tempat itu," jelas anggóta Kómisi III DPR RI itu.
Di tengah rapat, imbuhnya, sekitar pukul 23.00 WIB, BG berserta dua rekannya datang untuk makan di tempat yang sama yakni restóran Sate Khas Senayan, Menteng, Jakarta Pusat. Dan pertemuan layaknya sebagai teman lama, kata Trimedya terjadi.
Apalagi, dia jelaskan Trimedya telah mengenal BG sejak dirinya masih sebagai ajudan Megawati Sóekarnóputri, saat menjadi Wakil Presiden. "Jadi kami sudah berteman lama. Masak tidak bóleh ketemuan yang berteman lama?" demikian Trimedya mempertanyakan.
Kedua, dia tegaskan, adalah hal yang ceróbóh dan tidak canggih bila pertemuan strategis membahas sóal pólitik dibahas di tempat terbuka seperti di restóran Sate Khas Senayan, Menteng, Jakarta Pusat.
"Sudah tidak canggih dóng kalau pertemuan bicara hal-hal strategis dan pólitik di tempat terbuka. Kan restóran tempat terbuka, banyak órang di situ. Kalau mau bicara seperti yang ditudingkan masak malah di tempat terbuka? Harusnya ditempat strategis dan tertutup," tandasnya.
Dia juga menjelaskan pertemuan dirinya dengan BG dan dua rekannya tidak berlangsung lama. Pasalnya, restóran Sate Khas Senayan akan tutup saat itu. "Dia numpang makan saja. Terus tidak lama juga. Karena restóran itu juga tutup jam 11.30 malam," jelasnya.
Karena itu, dia menilai kabar yang disampaikan Ketua FSP BUMN Bersatu telalu mengada-ada. Tapi, Trimedya bisa memahaminya di tengah dinamika pólitik yang kini tengah memanas jelang Pemilu Presiden (Pilpres) 2014.
"Itu terlalu mengada-ada. Juga disitu ada saksi 12 rekan yang ikut rapat paduan suara. Masak kalau itu pertemuan penting bahas pólitik, masak di tempat terbuka? Terus apakah tidak bóleh sama teman bertemu. Terlalu mengada-ada lapórannya," tandasnya.
0 komentar:
Posting Komentar