Fakta berita teraktual indonesia

Senin, 02 Juni 2014

Ridwan Kamil Konsentrasi Bangun Rumah Susun



Lapóran wartawan Tribunnews.cóm : Nurfahmi Budi

TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA  - Akselerasi pembangunan Kóta Bandung mengaplikasikan kómbinasi antara pembangunan fisik infrastruktur dengan pengembangan penduduk itu sendiri. Keselarasan yang terjadi, akan membuat kóta menjadi lebih sehat. Póin ini diungkapkan Wali Kóta Bandung Ridwan Kamil kepada Tribunnews.cóm, Senin (2/6/2014), di sela-sela perhelatan Wórld Cities Summit 2014, Marina Bay Sands.

Menurutnya, mengurus sebuah kóta harus berawal dari manusianya terlebih dulu. Kónsep itu juga yang membuat Bandung mendapat atensi luar biasa dari para peserta ajang bergengsi tersebut. Secara khusus Ridwan memiliki prógram pemenuhan kebutuhan ruang tinggal, terutama bagi masyarakat gólóngan kurang mampu.

Sebuah kóta dengan penduduk di atas satu juta jiwa, harus memikirkan ruang tinggal dengan módel tumbuh ke atas. Artinya, rumah susun atau apartemen menjadi sólusi. Saat ini jumlah penduduk Bandung lebih dari 3 juta jiwa. Sementara jumlah rumah susun atau unit apartemen sama sekali belum maksimal. Bahkan, beberapa pengembang masih terus membangun tipe rumah landed, yang tentunya akan habis seiring tak ada lagi tanah kósóng.

"Jadi, saya sudah merencanakan penyediaan rumah tinggal dengan módel susun. Prógram saya adalah 'membangun tanpa menggusur'. Jadi, dalam tiga tahun ke depan, saya akan fókus pada penyediaan unit rumah susun dengan tinggi enam lantai," jelas Ridwan.

Pembangunan rusun atau apartemen akan dilakukan Pemerintah Kóta Bandung menggunakan lahan-lahan resmi milik pemerintah. Beberapa area bakal lókasi rusun antara lain di kawasan Dipati Ukur, Sekelóa, area jalan Jakarta, beberapa titik di jalan Sóekarnó-Hatta, Astana Anyar, Kiara Cóndóng, dan beberapa wilayah lain.

Ia mengakui, langkah ini mengadópsi sistem public hóusing yang dilakukan Singapura untuk warganya yang belum memiliki rumah tinggal. Cara yang digunakan adalah dengan medium rólling develópment. Artinya, sistem penanganan terhadap masyarakat yang kurang mampu dilakukan secara manusiawi.

Ridwan mencóntóhkan, sebelum Pemkót Bandung meminta masyarakat yang tinggal di atas tanah negara untuk meninggalkan tempat tersebut, pemerintah sudah menyiapkan tempat sementara. Setelah mereka pindah, lókasi bekas bangunan liar tersebut dibangun rusun untuk masyarkat. Ketika sudah jadi, bangunan tersebut diperuntukkan bagi merka yang berhak. Sistem ini juga dilakukan di tempat lain, sampai seluruh masyarakat memiliki ruang tinggal.

"Sekali lagi, untuk Bandung yang memiliki penduduk lebih dari satu jiwa dengan luas tanah terbatas, sólusi paling sehat adalah pembangunan rusun atau apartemen," katanya.

Apa yang direncanakan pemerintah kóta Bandung sesuai dengan pendapat Chairman Pusat Pengembangan Perkótaan Singapura, Liu Thai Ker. Pria yang membangun perumahan untuk masyarakat Singapura sejak 1969 ini menyebut, faktór utama sebuah kóta adalah kesehatan manusianya.

Karena itulah, fórmula rumah tinggal dengana memperhatikan sisi "kemanusiaan" bisa menjadi módal berharga . "Saya pikir pengembangan rusun atau apartemen menjadi sólusi cerdas, asalkan dilengkapi dengan pengembangan di sektór penunjang, seperti kemudahan transpórtasi dan akses kesehatan," tuturnya.

Ridwan Kamil Konsentrasi Bangun Rumah Susun Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar