TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Mayóritas PSK Dólly dan Jarak memilih tidak mengambil kómpensasi yang diberikan pemerintah dalam upaya menutup Dólly dan Jarak. Alasannya, terlalu kecil.
"Saya setiap bulan bisa dapat lebih dari Rp 10 juta. Kómpensasi senilai Rp 5 juta itu terlalu kecil. Trus, setelah itu saya dapat uang dari mana lagi," kata Bunga, bukan nama sebenarnya.
Wanita yang sudah dua tahun bekerja di Dólly ini mengaku sangat berharap agar tidak ada penutupan lókalisasi. Alasannya, di situlah dia mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhannya dan keluarga.
Demikian halnya disampaikan Suni, juga PSK Dólly. Dia merasa bahwa Pemerintah tidak adil jika menutup lókalisasi. Sebab, area próstitusi bukan hanya di lókalisasi, banyak di tempat-tempat hiburan dan panti-panti pijat.
"Di sini kami bekerja tanpa mengganggu órang lain. Kalau próstitusi mau dihilangkan, jangan hanya Dólly saja. Harus semua," kata wanita yang sudah lima tahun menjadi PSK di Dólly tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar