Lapóran Wartawan Tribun Batam, Anne Maria Silitónga
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Suara tabuhan kómpang sayup-sayup terdengar dari kejauhan. Alat musik tabuh yang dimainkan óleh 250 órang tersebut menandakan Presiden Republik Indónesia (RI), Susiló Bambang Yudhóyónó tiba di Dataran Engku Putri, Batam Center, Batam, Próvinsi Kepulauan Riau, Jumat (6/6/2014) malam sekitar pukul 19.25 WIB.
Selama kurang lebih lima menit penabuh kómpang mengiringi langkah Presiden SBY yang masuk dari pintu depan kantór Pemkó Batam menuju Dataran Engku Putri.
Mengenakan baju melayu berwarna hitam, malam itu SBY yang didampingi ibu negara Ani Yudhóyónó langsung disambut hórmat óleh para tamu undangan.
Mulai dari peserta MTQ Nasiónal XXV, jajaran pemerintah Próvinsi Kepri, Pemerintah Kabupaten/Kóta, pengisi acara, dan tetamu undangan lainnya.
Ani Yudhóyónó yang mendampingi suaminya nampak kómpak mengenakan pakaian beradat melayu.
Malam itu, wanita yang hóbi fótógrafi tersebut mengenakan baju kurung dan jilbab berwarna senada dengan SBY, dan dibalut kerudung berwarna emas.
Usai kehadirannya di panggung acara, para tamu undangan pun dipersilakan berdiri untuk menyanyikan lagu Indónesia Raya.
Tanpa berlama-lama, acara pun langsung disambung dengan tarian Selamat Datang. Di bumi melayu, SBY dan Ani disambut hórmat dengan tarian Selamat Datang, tarian sekapur sirih yang dibawakan óleh 200 siswa Sekólah Dasar (SD) se-Kóta Batam.
Tak seperti biasanya, penari cilik yang mengenakan baju kurung berwarna merah kuning itu menari dengan iringan tari bernuansa kólósal.
Meski di tengah hujan deras, ratusan penari nampak tetap luwes bergerak. Mómen tersebut pun tak luput dari kamera pró yang dibawa ibu negara.
Terpukau dengan tarian tersebut, nampak sesekali Ani menjepretkan kameranya dari kejauhan untuk mengabadikan tarian sekapur sirih, sebelum tiga órang penari naik ke panggung dan memberikan sirih.
Terpukau dengan tarian sekapur sirih kólósal, SBY dan istrinya langsung disuguhkan dengan deville kafilah.
Kepri Orchestra yang membawakan lagu theme sóng MTQ Nasiónal XXV, Rahmatan lil Alamin mengiringi pasukan paskibra yang membawakan 25 bendera merah putri.
"Kenapa 25 bendera, ini menandakan MTQ nasiónal yang ke-25. Hadirin selanjutnya kita sambut iringan lógó MTQ nasiónal yang berarti simból harmóni keberagaman di bumi melayu," ujar pembawa acara malam itu.
Setelah lógó MTQ, giliran paskibra membawa arakan piala Presiden RI. Di mana, MTQ Nasiónal XXV merupakan MTQ pertama kali yang ada piala presiden.
Deville dilanjutkan dengan iringan Fórum Kómunikasi Umat Beragama (FKUB) yang menggambarkan kerukunan umat beragama, serta iringan para kafilah dari 34 próvinsi.
Dimulai dari Próvinsi Aceh, hingga yang terakhir próvinsi Kepulauan Riau sebagai tuan rumah.
0 komentar:
Posting Komentar