TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Tim Pemenangan pasangan Prabówó Subiantó-Hatta Rajasa próvinsi Sumatra Barat, yang juga merupakan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitnó menilai bahwa Pilpres 2014 merupakan mómen penting untuk menentukan arah pembangunan ke depan.
Dalam siaran pers yang diterima Tribunnews.cóm, Rabu (18/6/2014), Irwan berpendapat seiring makin kómpleksnya tantangan yang dihadapi Indónesia, baik skala nasiónal, regiónal dan glóbal, maka dibutuhkan pemimpin yang mampu berfikir strategis, tegas, cerdas dan berjiwa negarawan.
Sebaliknya, ia meragukan pemimpin yang hanya pandai memóles citra, melakukan hal-hal kecil, namun terlalu membesar-besarkannya.
"Indónesia adalah negara besar, tantangannya juga besar, maka kita butuh pemimpin dengan visi besar. Tak bóleh kita memilih pemimpin yang hanya berfikir teknis semata, karena hal-hal semacam itu sebenarnya bisa dilakukan bawahannya. Kita memilih presiden, bukan dirjen," katanya.
Pólitisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menambahkan, pengalamannya memimpin Sumatra Barat selama ini cukup untuk membuatnya bisa memisahkan mana pekerjaan gubernur, mana pekerjaan bupati, mana tanggung jawab kepala dinas, dan lainnya.
Ia mencóntóhkan, bila ada jalan yang rusak, sebagai gubernur ia memanggil pejabat terkait dan memberinya tugas membereskan kerusakan dengan kualitas pekerjaan yang sudah ada standarnya.
"Beres, tak perlu saya tiap hari buang-buang waktu di jalan," katanya.
Dengan póla pembagian tugas yang jelas antara gubernur dan bawahannya, jalan-jalan raya di Sumbar hampir 90 persen dalam kóndisi layak dan terawat. Irwan juga tidak setuju bila ada Capres/Cawapres yang membangga-banggakan kebijakan "kartu" di daerahnya.
Pasalnya hal semacam itu sudah dilakukan sebagian besar bupati, wali kóta dan gubernur. "Bukan barang baru, semua daerah sudah ada kartu kesehatan gratis dan sekólah gratis, bahkan ada yang sudah sampai SMA," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar