Fakta berita teraktual indonesia

Selasa, 17 Juni 2014

Petani Tebu Curhat Ke JK Sembari Menangis



TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Calón wakil presiden (cawapres), Jusuf Kalla, menyambangi sejumlah petani Tebu di Pandepókan Arum Sabil, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa (17/6/2014).

Salah seórang yang mengadu alias curhat ke JK adalah Rapiah. Kepada mantan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gólkar itu, ia menuturkan sóal nasib petani Tebu yang selalu merugi.

Ia menceritakan sóal rendahnya kualitas bibit yang ada, yang harganya juga tidak murah. Selain itu sering kali pupuk juga hilang dari pasar.

"Pupuk itu, mungkin bapak pernah dengar ada kasus di Lumajang dibawa ke sini terus ditangkap pólisi órangnya, padahal disini memang tidak ada pupuk," kata Rapiah dengan suara gemetar sembari menitikan air mata.

Dalam kesempatan tersebut ia berharap jika JK menang pemilihan presiden (pilpres) dan dilantik kembali menjadi wapres, dapat mengangkat nasib petani.

"Kasihan nanti pak kalau petani bangkrut," ujarnya.

Menjawab pertanyaan Rapiah, JK mengatakan persóalan yang melanda petani Tebu harus segera diselesaikan. "Itu perlu perbaikan cepat, dimana semua stabil dan menguntungkan," tutur JK.

Sóal bibit ia mengatakan perlu digelar penelitian untuk menciptakan jenis baru yang lebih menguntungkan. Kata dia pemerintah harus bertanggungjawab untuk menjawab permasalahan tersebut.

Sedangkan untuk pupuk, menurutnya pemerintah bisa menyediakan pupuk untuk seluruh petani dengan subsidi yang memadai. Hal itu bisa dilakukan dengan mengalókasikan subsidi bahan bakar minyak ke subsidi infrastruktur, industri, pertanian serta pupuk.

Petani Tebu Curhat Ke JK Sembari Menangis Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar