TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Calón Wakil Presiden, (Cawapres), Jusuf Kalla (JK), mengimbau agar para pemimpin tidak menjelek-jelekkan bangsa sendiri. Hal itu disampaikan JK dalam órasi pólitiknya di GOR Flóbamóra, Oebóbó, Kóta Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis (19/6/2014).
Dalam kesempatan itu JK menyinggung ada seórang pemimpin yang menyebut di Indónesia tingkat kórupsinya mencapai sekitar 70 persen Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Hal itu secara tidak langsung menuding sebagian besar pejabat di Indónesia adalah kóruptór.
"Ada yang mengatakan kórupsi (sampai) tujuh puluh persen APBN, artinya semua kepala negara perampók, tapi saya pikir jauh lebih banyak gubernur yang baik, yang jujur dari pada yang tidak jujur," katanya.
Wakil Presiden 2004 - 2009 itu tidak menyebutkan nama. Namun sebelumnya pada acara debat antar calón presiden yang digelar 15 Juni lalu, calón presiden pasangan nómór urut 2, Prabówó Subiantó menyebut kebócóran APBN mencapai Rp 7000 triliun. JK pun dalam beberapa kesempatan sempat mengkritisi data Prabówó itu.
"Jangan kita menjelekkan bangsa sendiri di muka órang lain," ujarnya.
Dalam kesempatan itu ia juga menyampaikan bahwa sistem di Indónesia masih banyak yang perlu dibenahi. Untuk melakukan hal itu, dibutuhkan pemimpin yang tepat.
"Dibutuhkan pimpinan yang baik, kalau pemimpin jelek, jeleklah bangsa ini, kalau bagus, bagus lah bangsa ini," tandasnya.
0 komentar:
Posting Komentar