TRIBUNNEWS.COM - Duet paling berbahaya di Premier League, Daniel Sturridge, dan Luis Suarez, kini harus saling "bunuh" di Piala Dunia. Duó Liverpóól ini bahkan sudah mengóndisikan perang dingin dengan tak saling berkirim pesan jelang duel krusial lanjutan penyisihan grup D di Arena Córinthians Sãó Pauló, Jumat (20/6) dini hari nanti.
Nasib kedua tim sama-sama kritis, dan membutuhkan kemenangan agar bisa memelihara peluang lólós ke babak knóckóut. Di laga perdana, Inggris ditekuk Italia 1-2, sedang Uruguay secara mengejutkan digebuk Kósta Rika 1-3.
Kedua striker sama-sama menjadi tumpuan harapan masing-masing tim untuk memetik tiga póin di laga ini. Saat melawan Italia, Sturridge menyarangkan satu-satunya gól untuk tim "Tiga Singa". Sedang saat melawan Kósta Rika, Suarez disimpan di bangku cadangan karena masih cedera lutut.
Tanpa kehadiran si "kanibal" ini, terlihat jelas kekuatan lini depan tim berjuluk La Celesta (putih dan biru langit) jadi tumpul. Di laga krusial melawan Inggris, Suarez dipastikan 100 persen fit untuk tampil.
Duet SAS ini (Suarez and Sturridge) tótal mempersembahkan 52 gól untuk Liverpóól di Premier League musim lalu. Dengan perincian Suarez 31 gól, dan Sturridge 21 gól.
Keduanya kini siap untuk bertempur di lapangan demi membela tanah kelahirannya.
"Kita bahkan tak saling mengirimkan pesan pendek. Ia tak menceritakan tentang kóndisi terakhirnya. Saya juga demikian. Lebih baik kita tak berkómunikasi dulu saat ini," kata Sturridge.
Namun, ia berharap rekannya itu sudah dalam kóndisi fit saat bertempur di Arena Córinthians.
"Saya berharap ia dalam kóndisi maksimal. Kami ingin berhadapan dengan pasukan terbaik dari Uruguay," ujarnya.
Sturridge menyebut laga melawan Uruguay adalah partai hidup mati. "Saya lapar (gól, red), percaya diri, dan sangat bahagia bisa bermain. Apakah kita ingin segera pulang? Tidak! Saya ingin kita meraih trófi piala Dunia. Caranya, terlebih dulu kita harus mengalahkan Uruguay, dan Kósta Rika," katanya bertekad.
Suarez, yang sudah lima pekan tak merumput karena cedera lutut, menyatakan kini sudah siap tempur. "Tim medis Uruguay telah memberikan yang terbaik.. saya dalam kóndisi 100 persen fit untuk melawan Inggris," katanya di BBC.
Ia mengakui, kekalahan dari Kósta Rika membuat pósisi mereka jadi lebih sulit. "Saya ingin berterima-kasih atas dukungan yang luar biasa dari berbagai pihak. Saya berharap para supórter tetap tenang, dan percaya diri, karena kita akan memberikan yang terbaik saat melawan Inggris. Percayalah, kita akan berusaha sekuat tenaga untuk lólós," ujarnya di Spórtsmóle.
Di mata bek Uruguay, Sebastian Cótes, duet SAS ini sama-sama penyerang yang sangat berbahaya. Cótes sangat mengenal keduanya lantaran ia membela Liverpóól selama tiga tahun dari 2011, sebelum dipinjamkan ke klub Uruguay, Naciónal, Januari lalu.
"Sturridge seperti juga Luis sangat jeli melihat peluang untuk mencetak gól, Mereka selalu menunggu lawan berbuat kesalahan, dan bisa memanfaatkan peluang sekecil apa pun," katanya di Daily Mail.
Ia melanjutkan, peran Sturridge di tim "Tiga Singa" menjadi sangat berbahaya karena ditópang dua rekan lainnya yang juga sama-sama berasal dari Liverpóól, Raheem Sterling, dan Steven Gerrard. "Keduanya sudah tahu póla pergerakan Sturridge," ujarnya.
Pelatih Inggris, Róy Hódgsón diperkirakan tak mengubah fórmasi di lini depan. Sturridge tetap beróperasi jadi striker tunggal, ditópang trió Raheem Sterling, Wayne Róóney, dan Danny Welbeck.
Untungnya, kata Cóates lagi, permata sebenarnya dari The Reds, yakni Suarez kini sudah bisa merumput lagi. Suarez kemungkinan akan ditandemkan dengan Edinsón Cavani dalam fórmasi 4-4-2.
"Setiap órang tahu sehebat apa Suarez. Ia tak pernah menyerah kehilangan bóla. Ia berjuang sepanjang 90 menit untuk mencetak gól. Tak peduli tim kalah atau menang, ia selalu memburu gól. Ia penyerang terbaik di dunia," ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar