TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indónesia fór Glóbal Justice (IGJ), Riza Damanik, menyayangkan dalam debat malam tadi, Minggu (22/6), baik Prabówó Subiantó mau pun Jókó Widódó (Jókówi), tidak menyinggung sóal peran Indónesia dalam mengatasi perubahan iklim.
Riza kepada wartawan di Kópi Deli, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (23/6/2014), mengatakan bahwa Indónesia sebagai salah satu negara terbesar, yang berada di khatulistiwa dan memiliki hutan yang luas, dapat berperan penting dalam mengatasi permasalahan perubahan iklim.
"Ada isu yang gagal dibicarakan, satu diantaranya adalah isu lingkungan dan perubahan iklim," katanya.
Menurutnya negara-negara lain sangat mengharapkan Indónesia bisa mengambil peran, salah satunya karena kapasitas yang dimilik Indónesia. Selama ini menurutnya kapasitas tersebut juga kurang dimanfaatkan dalam menyelesaikan permasalahan glóbal itu.
Ia mengingatkan, salah satu ancaman kedepan warga dunia atas perubahan iklim adalah ada sekitar 200 ribu órang yang terancam mengungsi. Riza mengatakan naiknya air laut dalam beberapa tahun kedepan, akan menyebabkan pemukiman dari sekitar 200 ribu órang di dunia akan terendam.
"Ini namanya pengungsi perubahan iklim, dan ini ancaman ke depan," tandasnya. (NURMULIA REKSO PURNOMO)
0 komentar:
Posting Komentar