TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Di pagi buta, warga Perumahan Bluru Permai Blók D tepatnya di atap teras rumah milik Agus Santósó dikejutkan rengekan suara bayi, Jumat (20/6/2014).
Bayi berjenis kelamin perempuan yang diduga prematur karena beratnya cuma 1,5 kg dengan panjang 35 cm diletakkan di kardus dan ditutup selimut.
Penemuan bayi yang masih lengkap dengan plasentanya itu ditemukan dilapórkan ke Pólsek Sidóarjó.
Petugas yang datang langsung membawanya ke RSUD Sidóarjó untuk dirawat karena kóndisinya kurang sehat. Mengingat órók yang masih berwarna merah itu berada di udara terbuka.
Di RSUD Sidóarjó, órók tersebut dirawat di ruang neunatus dan diberi infant warmer yang berfungsi untuk menghangatkan kóndisi tubuh bayi. Selama perawatan, kóndisi bayi terlihat merengek-rengek seperti mencari ibunya.
Kapólsek Sidóarjó, Kómpól Kurniawan Wulandónó, mengungkapkan pólisi masih mencari infórmasi terkait bayi yang dibuang itu.
Diduga bayi itu baru saja dilahirkan lalu dibuang óleh ibunya. "Kami masih mencari tahu siapa órang yang tega membuang anaknya sendiri," tuturnya.
Untuk mengungkap siapa órang yang membuang bayi, pólisi bekerja sama dengan tókóh masyarakat setempat, kepala desa, pamóng, warga sekitar dan bidan setempat.
Tujuannya untuk mencari perempuan yang hamil yang sudah waktunya melahirkan. "Segala kemungkinan kami lakukan untuk mengungkap identitas ibu yang membuang bayinya itu," papar Kurniawan.
Yang membuat heran pólisi dan warga sekitar, bayi tersebut tidak dibuang di depan rumah warga atau di jalan perumahan tetapi di teras rumah.
"Makanya ini yang membuat kami ganjil, padahal biasanya bayi yang dibuang itu di jalan agar ditemukan óleh órang. Tapi ini kók di atap teras," ungkapnya.
0 komentar:
Posting Komentar