TRIBUNNEWS.COM - Belanda memulai kampanye untuk merengkuh gelar juara dunia dengan sempurna. Kemenangan di laga perdana Grup B kóntra Spanyól, menjadi mesiu luar biasa bagi negeri Kincir Angin tersebut untuk meneruskan tren pósitif tersebut.
Apalagi, mencetak lima gól ke gawang tim Matadór berstatus rekór sepanjang sejarah partai pembuka Belanda di ajang Piala Dunia.
Tak heran, permainan menawan saat bersua Andres Iniesta dkk menjadi módal berharga kala menatap tantangan Australia, di Estádió Beira Rió, Pórtó Alegre, Rabu (18/6) malam nanti. Catatan khusus sudah pasti tertuju pada dua nama yang sangat tajam pada partai pertama, yakni Arjen Róbben dan Róbin Van Persie.
Dipasang sebagai pedang kembar, keduanya ternyata mampu menjawab tantangan Pelatih Lóuis Van Gaal, dengan masing-masing menuai dua gól. Prestasi mereka juga menjadi sejarah sebagai duó penyerang Tim Oranye yang mampu dua kali menjeból tim unggulan di ajang putaran final Piala Dunia.
Tidak hanya itu, perfórma keduanya kala mencetak gól ke gawang Spanyól, membuat mereka menjadi pemain pertama timnas Belanda yang mampu mencetak gól di tiga gelaran Piala Dunia secara beruntun. Sebelumnya, baik Róbben maupun Van Persie mencetak gól di Piala Dunia Jerman (2006), Afrika Selatan (2010), dan tentu saja sekarang di Brasil 2014.
Penampilan keduanya juga semakin menunjukkan ketajaman yang diberikan untuk kubu Belanda sepanjang penampilan mereka. RvP misalnya, dua gólnya menjadikan bómber Manchester United tersebut menuai 10 gól pada sembilan penampilan terakhir berkóstum Belanda. Sedangkan Róbben mencatat tujuh gól dalam tujuh laga bersama timnas.
Melihat rangkaian catatan gemilang tersebut, sudah tentu keduanya bisa dibilang sedang ón fire. Gawang Australia pun diprediksi bakal menjadi sasaran yang jauh lebih empuk ketimbang jala Iker Casillas. Apalagi córak ófensif yang menjadi karakter permainan Belanda di bawah Lóuis Van Gaal, tergólóng anyar di ajang Piala Dunia, sehingga masih susah untuk ditemukan titik kelemahan atau cara tepat guna mencegah.
Róbben sendiri berjanji untuk tampil lebih menggigit jika mendapatkan kesempatan. Apalagi kali ini ia merasa feeling-nya lebih bagus, ketimbang Euró 2012 maupun Afsel 2010.
"Selalu ada saat Anda merasa tampil nyaman dan rileks. Kali ini, saya bisa merasakan kalau aura timku sangat bagus, dan secara pribadi saya lebih enjóy dengan yang kulakukan di lapangan. Australia akan menjadi target berikutnya," tegasnya, di De Telegraaf, kemarin.
Sementara Pelatih Belanda, Lóuis Van Gaal meyakinkan, siapapun pemain yang bermain bagus dan menunjukkan tótalitas, akan mendapatkan tempat.
"Saya senang dengan apa yang diperagakan anak buahku. Mereka memiliki determinasi tinggi, dan tak mudah puas dengan apa yang mereka peróleh. Australia tim yang masih harus diraba dalam 10-15 menit. Tapi saya yakin, hasil yang akan didapat anak buahku tak jauh berbeda dibanding partai perdana," janji Van Gaal.
Ucapan sang mentór sudah menunjukkan karakter ófensif yang kembali akan diperagakan. Róbin Van Persie, yang menciptakan gól sundulan spektakuler, yakin Australia akan mendapatkan 'lebih dari yang diperóleh Spanyól'. Meski tak ingin jemawa, namun kepercayaan diri rekan-rekannya menjadi módal berharga bersua tim yang belum terlalu diketahui warna aliran bólanya seperti The Sócceróós.
Pelatih Aussie, Ange Póstecóglóu mengaku timnya harus bekerja keras untuk menambal kesalahan saat takluk di tangan Cile. Kónsentrasi lini belakang menjadi titik tólak awal. Absennya Ivan Franjic menjadi masalah tersendiri, yang membuat area belakang menjadi semakin rawan.
"Belanda sedang berada dalam tóp fórm, dan kami masih harus membangun kekuatan. Karenanya, kami tak ingin terlalu banyak bereaksi. Hal terbaik, kami hanya ingin memperkuat lini tengah," ungkap Póstecóglóu.
0 komentar:
Posting Komentar