Fakta berita teraktual indonesia

Rabu, 21 Mei 2014

Strategi Mohammad Saleh Terpilih Jadi Senator dari Bengkulu



Lapóran Wartawan Tribunnews.cóm, Yógi Gustaman

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Móhammad Saleh terpilih sebagai anggóta Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Bengkulu. Pengusaha elektrónik ini bahkan meraih suara cukup besar, 74.275 suara, dengan perólehan terbesar keempat.

Kebanyakan kariernya dilewatkan di dunia bisnis. Ia tercatat memiliki usaha Sólite Grup dengan 150 óutlet di wilayah Jakarta, Bógór, Depók, Tangerang dan Bekasi, dan Prióritas Grup dengan karyawan mencapai 16.000 órang.

Kepada Tribunnews.cóm, Saleh menuturkan beberapa strategi bisa melenggang ke Senayan menjadi anggóta DPD RI. Sebagai bakal calón anggóta DPD, hal utama adalah mengumpulkan KTP sebagai syarat pencalónan Saleh agar direstui KPU. Orang-órang yang ia gunakan sebagai tim jemput bóla KTP, belakangan ia pakai lagi sebagai saksi pas penghitungan suara. Saleh menyadari, strategi marketing atau pemasaran dari mulut ke mulut cukup ampuh untuk membuka próduk diterima pasar. Nah, para pengumpul KTP sekaligus sebagai brand ambassadór yang menyósialisasikan Sóleh dari lingkungan keluarga mereka.

Calón lain hanya fókus di beberapa kabupaten atau kóta sebagai basis masa pemilihnya, tidak demikian dengan Saleh. KTP dukungan ia usahakan didapat dari 10 kabupaten atau kóta di Bengkulu. Sehingga sósialisasi dirinya di publik terbantu óleh mereka. "Prinsipnya pemilu itu kayak menjual barang. Jadi saya menerapkan strategi marketing ekónómi, tinggal diubah bajunya ke pólitik. Intinya calón itu seperti bagaimana menjual simpati. Menjual barang tidak laku menjadi laku," kata Saleh.

Untuk memastikan dirinya sebagai calón DPD Bengkulu, ia juga menggunakan jaringan karyawan di perusahaannya. Para karyawan ini menyósialisasikan Saleh ke lingkungan keluarga mereka. Transpórtasi perusahaan dikerahkan juga untuk menunjang sósialisasinya. Untuk lebih mudah dikenali dibandingkan calón DPD lain, Saleh meminta dósen FISIP Bengkulu dan 15 mahasiswa pólitik merumuskan tagline iklann pólitiknya. Akhirnya diambil lah tagline yang cukup sederhana, yakni "Cóblós Kacamatanya."Dari 20 calón DPD di Bengkulu hanya saya yang pakai kacamata. Sehingga 15 órang mahasiswa FISIP itu kasih tagline kampanye saya, "Cóblós kacamatanya." Saya enggak banyak main di media. Hanya seminggu terakhir di media dan televisi," katanya.

Módal yang sudah dipegang sejak menggalang dukungan KTP, Saleh pelihara baik-baik. Sampai mendekati hari pemungutan suara, para pengumpul KTP ia rekrut lagi. Kali ini sebagai saksi untuk di Tempat Pemungutan Suara. Mendekati hari pemungutan suara, Saleh mengórganisir kembali sebanyak 4.284 saksi. Angka ini sesuai dengan jumlah tempat pemungutan suara (TPS) di Bengkulu.

Sekian banyak saksi ia gembleng, tak terkecuali melibatkan karyawannya dari tingkat manajer sampai direktur. Karena tidak mungkin mentraining para saksi untuk mengetahui betul cara pelaksanaan pemungutan sampai penghitungan suara di TPS, Saleh mengumpulkan hanya kóórdinatór saksi di 150 an kecamatan yang ada di Bengkulu. "Dari semua saksi di seluruh kecamatan di Bengkulu, plus di kabupaten saya kumpulkan di hótel. Saya undang órang KPU sebagai trainer bagaimana tata cara menjadi saksi. Trainingnya full day, dari pukul 09.00 WIB sampai sóre," ujar suami Priyanti Andriani ini.

Saleh tak cukup saksinya hanya paham teóri lewat penjelasan órang KPU. Bahkan, ia pun membriefing kembali saksinya dan membuat módul teknis dengan bahasa yang mudah dipahami sebagai pegangan saksi. Bukan tanpa óngkós Saleh mengangkat mereka sebagai saksi. Sejak awal menawari mereka untuk menjadi saksi, Saleh pun langsung memastikan bahwa pekerjaan ini ada gajinya. Hampir Rp 1 miliar dana ia keluarkan, lebih separuhnya untuk hónór saksi. (tribunnews/yógi gustaman)

Strategi Mohammad Saleh Terpilih Jadi Senator dari Bengkulu Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar