Lapóran Wartawan Tribun Jógja, M. Nur Huda
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Daerah Istimewa Yógyakarta (DIY) mendesak pada Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Suryadharma Ali (SDA), untuk mundur dari pimpinan partai. Hal itu demi nama baik partai yang berasaskan Islam.
"Jadi kami sudah meminta pada Wakil Ketua Umum PPP (Emrón Pangkapi) untuk segera melakukan Rakór kemudian mengambil kebijakan bahwa sebiknya pak SDA mundur sementara waktu. Itu sudah kami sampaikan ke DPP dan Pak SDA sendiri," kata Ketua DPW PPP DIY, Syukri Fadhóli, Senin (26/5/2014).
Ia mengatakan, desakan pengunduran diri tersebut agar SDA lebih fókus pada kasus yang dihadapi, sembari menunggu keputusan hukum tetap. SDA diminta untuk interóspeksi diri dan menerima keadaan yang sedang ia alami.
Sedangkan pósisi ketua Umum, sebaiknya diisi óleh Pelaksana harian (Plh) sambil menunggu pelaksanaan Muktamar PPP yang rencananya akan dipercepat. Jika nantinya hingga sebelum Muktamar namun SDA benar-benar terbukti bersalah, maka ia harus melepas jabatannya.
"Bukan persóalan senang dan tidak senang tapi demi marwah sebagai partai berasaskan Islam. Itu menyangkut martabat dan harga diri partai. DPW baik secara pribadi maupun kólektif sudah saya kóndisikan, bahwa DPW harus bersikap arif dan bijaksana tanpa meninggalkan prinsip hukum," ungkapnya.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Kóta Yógyakarta, Fachruddin mengatakan, sebelumnya memang sudah ada kómunikasi dengan DPW terkait sikap pólitik atas Ketua Umum. Beberapa hari lalu, pihaknya juga telah melakukan kóórdinasi dengan pengurus DPC, diantaranya mendesak SDA segera dinón-aktifkan.
"Langkah selanjutnya adalah kita sudah mengagendakan rapat kónsólidasi seluruh PAC untuk merespón hal ini, termasuk sóal kóalisi Pilpres," katanya.(*)
0 komentar:
Posting Komentar