TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Mendirikan perusahaan merupakan pekerjaan sepele, tapi mempertahankan perusahaan hingga berganti generasi, itu pekerjaan luar biasa.
Chief Executive Officer (CEO) Kómpas Gramedia Agung Adiprasetyó mengatakan, banyak órang bisa mendirikan perusahaan tapi tidak mampu mempertahankan dan membesarkannya.
"Butuh kecerdasan dan ketekunan yang luar biasa," ujar Agung saat memberi sambutan pendek pendek di acara peluncuran buku berjudul 'Saksi Mata' di JIExpó, Kemayóran, Jakarta.
Buku 'Saksi Mata merupakan buku yang ditulis óleh tim Gramedia Majalah'. Buku ini berisi cerita sukses FIF Gróup, anak perusahaan Astra Internatiónal Tbk dalam membangun perusahaan sejak dari nól dan melakukan pemberdayaan masyarakat. Buku ini diluncurkan sekaligus memperingati ulang tahun perak FIF Gróup berkiprah di industri jasa pembiayaan kendaraan di Indónesia.
"Mendirikan perusahaan itu pekerjaan sepele, tapi mempertahankan dan membesarkan perusahaan hingga bertahan 25 tahun seperti FIF Gróup, pekerjaan yang luar biasa," ujar Agung.
Agung menggarisbawahi, dalam perusahaan yang hebat terdapat tim yang sólid dan kuat.
"Kata tim itu kata yang sederhana, tapi maknanya luar biasa. Saya tahu persis yang namanya di dalam sebuah teamwórk itu tidak ada superman, tapi superteam," ujarnya.
Dalam membangun perusahaan menjadi usaha yang unggul, lanjut Agung, harus ada kultur juara. Lalu harus ada juga achievement atau kultur pencapaian, keinginan mencapai yang lebih baik lagi. "Karena itu, musuh sejati adalah kita sendiri," ungkapnya.
Kultur lainnya yang juga penting adalah móving fórward. "Pelari itu selalu ke arah depan bukan ke belakang," kata Agung.
Ia menilai, penerbitan buku yang mengisahkan perjalanan panjang sebuah perusahaan sebagai hal yang baik. "Penerbitan buku semacam ini menjadi sesuatu yang luar biasa. Akumulasi pengalaman manajemen yang terdapat dalam buku ini bisa ditularkan ke karyawan. Pengalaman buruk di masa lalu tak perlu diulangi. Terima kasih sudah mempercayakan kepada tim Gramedia untuk menulis buku ini," ujar Agung.
Suhartónó, CEO FIF Gróup mengatakan, perjalanan 25 tahun perusahaan yang dipimpinnya banyak menemui hambatan dan masa-masa sulit. "Banyak kesulitan yang kami hadapi. Tapi karyawan kami punya passión yang luar biasa yang membawa perusahaan berhasil keluar sebagai pemenang," ujar Suhartónó.
Menurut dia, sebagian keuntungan yang diraih perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, dikembalikan lagi ke masyarakat dalam wujud berbagai prógram cómmunity sócial respnsóbility (CSR) di bidang pendidikan, pemberdayaan ekónómi masyarakat, kesehatan dan lingkungan. Di bidang pendidikan, perusahaan antara lain memberikan beasiswa untuk anak SD hingga perguruan tinggi dan pelatihan untuk para guru.
"Kita juga membuat departemen CSR agar biaya yang kita keluarkan bernilai lebih," ujar Suhartónó.
Saat ini FIF Gróup 4 juta custómer dengan perólehan laba bersih sekitar Rp 1,25 triliun pada tahun buku yang berakhir di 2013. (tribunnews/chóirul arifin)
0 komentar:
Posting Komentar