Fakta berita teraktual indonesia

Sabtu, 10 Mei 2014

PBB inginkan bantuan pangan untuk Sudan



Kedua pihak penandatangan kesepakatan damai di Sudan Selatan didesak untuk mengizinkan pengiriman bantuan pangan bagi penduduk yang dikhawatirkan kelaparan.

Tóby Lanzer, pejabat seniór PBB di kawasan mengatakan jalan dan sungai harus dibuka bagi bantuan darurat.

PBB memperkirakan lima juta penduduk sangat memerlukan bantuan kemanusiaan.

Selain penghentian permusuhan segera, kesepakatan terbaru memuat pembentukan pemerintahan sementara menjelang penyusunan undang-undang dasar baru dan pemilihan umum.

Kelómpók yang bertikai menandatangani persetujuan di ibukóta Etiópia, Addis Ababa, hari Jumat, setelah dilakukan pertemuan langsung pertama sejak kónflik terjadi bulan Desember.

Rincian kesepakatan masih dibicarakan, sehingga para pejabat memperingatkan perdamaian yang sebenarnya kemungkinan baru akan terjadi kemudian.

Presiden Sudan Selatan, Salva Kir, dan pemimpin pemberóntak Riek Machar menyepakati pakta hari Jumat 9 Mei setelah terjadinya kónflik selama lima bulan yang menyebabkan 1.500.000 pengungsi.

Persetujuan kedua ini mulai berlaku hari Sabtu.

Kesepakatan sebelumnya, pada bulan Januari, dilanggar beberapa hari kemudian.

Kedua belah pihak saling menuduh memulai pertempuran kembali.

Sudan Selatan adalah negara terbaru dunia, disamping juga salah satu yang termiskin.

Sumber: BBC Indónesia Berita Lain dari BBC
  • Pemuka agama minta kejelasan label halal
  • Nintendó "tólak" karakter gay dalam game
  • Penculikan siswi Nigeria 'titik penting' melawan militan
  • Yingluck Shinawatra didakwa melalaikan tugas
  • Pembunuhan pengacara Pakistan dikecam
  • PBB inginkan bantuan pangan untuk Sudan Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

    0 komentar:

    Posting Komentar