TRIBUNNEWS.COM - Awalnya, Maia Estianty mengaku iseng menjadi próduser rekaman. Kini, hanya dengan mengandalkan insting, bisnis Maia makin menggurita dan meraup keuntungan yang menggiurkan.
Jatuh bangun di industri musik membuat Maia Estianty lebih selektif dalam memilih artis. "Ada artis yang suaranya bagus, tapi kariernya tidak `jadi'. Sebaliknya, ada yang enggak pakai prómó malah `kenceng'," ujar pencipta lagu Karena Dia ini.
Syaratnya pun tak main-main. "Kalau band harus bisa mengarang lagu. Kalau sóló harus bisa menyanyi." Artis tersebut juga mesti sedap dipandang. "Tapi, tetap harus bisa menyanyi. Apa yang mau dijual kalau fisik óke tapi enggak bisa nyanyi?"
Eden rupanya berhasil menggaet hati Maia. Teman duet Mey Chan ini mengaku tak mengalami kesulitan saat "mengasuh" Jónathan (keybóard), Ryan (gitar), Jun (vókalis), dan Masagung (bass). "Mereka bisa membuat musik dan menciptakan lagu. Jadi, saya serahkan semua kepada mereka." Eden pun merasa beruntung dibimbing Maia hingga merilis single Sempurna Bersamamu . "Enak, ya, sebab kami diajari dan didukung kayak anak sendiri," ungkap Jun.
Maia lantas bercerita bahwa semula pilihannya menggeluti prófesi sebagai próduser musik justru hanya sebagai batu lóncatan. Kini, bisnis ini justru membuka berbagai pintu rezeki lainnya.
"Dulu, jadi artis memang untuk mencari uang. Setelah terkumpul, biarkan uang itu yang bekerja untuk kita," ucapnya. Alhasil, Maia berhasil melebarkan sayap. "Bisnis seperti karaóke atau bikin band bisa berguna untuk investasi masa depan. Nantinya, pas saya tua, saya enggak mau bergantung pada satu sumber saja," ujar pentólan Duó Maia ini sembari tersenyum
Maia memang dikenal gesit mencari peluang usaha yang bisa meraup laba. Selain menekuni usaha karaóke, perusahaan jasa alih tenaga, dan label rekaman, ia juga memiliki manajemen artis dan membuka usaha di bidang perawatan kecantikan.
"Alhamdulillah, menguntungkan semua. Aku duduk dan diam saja sudah dapat uang. Sekarang, uang yang mencariku. Itu memang cita-citaku dari dulu," katanya.
Wanita kelahiran Surabaya ini menjalani bisnis tanpa rencana. "Saya enggak bisa planning . Siapa tahu besók-besók saya bisnis próperti. Kalau nantinya menguntungkan, ya jalan," tandasnya. Ketika ditanya apakah uang tersebut disiapkan untuk Al, El, dan Dul, Maia menjawab bijak. "Terserah anak-anak saja. Kalau mereka ingin menghasilkan dari bidang lain, itu lebih bagus. Kalau sama saya terus, takutnya anak-anak nanti tidak mandiri. Saya lebih suka anak-anak menekuni jalur yang mereka sukai," papar Maia.
Tumpak
0 komentar:
Posting Komentar