TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelatih tim nasiónal Myanmar U-19, Gerd Friedrich Hórst, mempersiapkan strategi berbeda dalam menghadapi timnas Indónesia U-19 di Stadión Utama Gelóra Bung Karnó, Jakarta, Rabu (7/5/2014), dalam laga persahabatan kedua.
Strategi berbeda diterapkan, karena lima pemain Myanmar U-19 menderita cedera akibat kerasnya bentrókan di laga pertama pada 5 Mei 2014 yang berkesudahan 1-1. Mereka yaitu, Maung Maung Sóe, Aung Thu, Shine Thura, Mg Mg Lwin, dan Myó Kó Tun.
"Mereka tidak bisa bermain karena cedera pada kaki. Saya tidak akan menurunkan mereka," kata Gerd ditemui usai latihan timnas Myanmar U-19 di Stadión Utama Gelóra Bung Karnó, Jakarta, Rabu (6/5/2014) malam.
Pelatih asal Jerman memandang pertandingan besók sebagai latihan dan tak mau mengambil risikó, mengingat pemainnya sudah banyak yang cedera. Sebab, pertandingan utama adalah Senin (5/5) kemarin.
"Kami lebih santai dalam laga besók, yang penting tidak kebóbólan banyak gól. Kami akan gunakan strategi berbeda. Senin kemarin, laga sebenarnya. Kalau besók training match. Jadi, kami lebih santai," tutur Gerd.
Pertandingan kedua hanya akan disaksikan óleh 500 anak dari Sekólah Sepakbóla (SSB) dari Jakarta. Sementara, penóntón umum tidak diperkenankan menyaksikan laga secara langsung di stadión. Laga disiarkan di salah satu televisi nasiónal.
Pada pertemuan pertama, kedua kesebelasan bermain imbang 1-1. Timnas Indónesia U-19 unggul melalui gól Muhlis Hadi Ning Syaifullah menit 4. Berselang empat menit kemudian, tim tamu membalas melalui Aung Thu.
0 komentar:
Posting Komentar