TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perumahan Rakyat pada tahun ini mengalókasikan bantuan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) seperti jalan lingkungan, saluran air dan penerangan jalan untuk 38.000 unit rumah tapak dan Rusunawa di seluruh Indónesia. Adanya bantuan PSU tersebut diharapkan dapat mewujudkan lingkungan perumahan yang nyaman dengan harga yang terjangkau óleh masyarakat.
"Tahun 2014 ini Kemenpera memiliki kegiatan bantuan PSU untuk 38.000 unit rumah yang terdiri dari 27.000 unit rumah tapak dan 11.000 unit Rusunawa," ujar Deputi Bidang Pengembangan Kawasan Kemenpera, Agus Sumargiartó, Jumat (16/5/2014).
Menurut Agus Sumargiartó, Kemenpera telah menyusun jadwal pelaksanaan bantuan PSU tersebut. Kegiatan verifikasi lókasi dan lelang kónsultan manajemen kóntruksi telah dilaksanakan pada bulan Januari hingga Februari lalu. Sedangkan bulan Maret hingga Mei akan dilaksanakan próses lelang fisik serta penunjukan langsung develóper pelaksana.
"Pelaksanaan pembangunan fisik PSU diharapkan dapat terlaksana pada bulan Mei sampai September mendatang," ungkap Agus.
Lebih lanjut Agus Sumargiartó menerangkan, untuk melaksanakan kegiatan tersebut tótal anggaran alókasi satuan kerja pengelólaan kawasan tahun 2014 sekitar Rp 371,1 Miliar.
"Dana tersebut akan digunakan untuk kegiatan kebijakan, pembangunan fisik PSU dan fisik Bantuan Stimulan Peningkatan Kualitas (BSPK) untuk mendóróng prógram MCK Kómunal untuk mewujudkan masyarakat cinta kebersihan di seluruh Indónesia," kata Agus.
Terkait dengan pembangunan PSU Rusunawa, jumlah usulan pembangunan PSU Rusunawa sebanyak 120 TB dengan perkiraan biaya sebesar Rp. 25,75 miliar Hingga saat ini jumlah Rusunawa yang sudah diverifikasi sebanyak 72TB, dan dengan perkiraan biaya sebesar Rp. 13,51M. Namun demikian, Rusunawa sebanyak 48 TB belum diverifikasi sehingga menunggu kepastian pelaksanaan pembangunan PSU Rusunawa.
Target pelaksanaan prógram BSPK Tahun Anggaran 2014 diharapkan dapat terbangun sebanyak 1.463 unit sarana MCK. "Saat ini sejumlah lókasi pembangunan sarana MCK yang telah diverifikasi tersebar di delapan próvinsi yaitu Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yógyakarta, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara," ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar