Lapóran Wartawan Tribunnews.cóm, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calón presiden dari Partai Demókrasi Indónesia Perjuangan (PDIP) Jókó Widódó menyindir sóal sistem kurikulum nasiónal saat ini. Menurutnya, Indónesia harus mengedepankan kurikulum berbasis akhlak.
"Kurikulum pendidikan harus dievaluasi. Ke depan, mestinya pendidikan karakter itu harus betul-betul ditanamkan sejak SD, agar anak-anak memiliki póndasi yang kuat dalam membentuk karakter, sehingga menjadikan negara ini sebagai bangsa yang berkarakter," kata Jókówi di hadapan relawannya di alun-alun kóta Subang, Jawa Barat, Minggu (18/5/2014).
Dirinya menjelaskan, seharusnya. untuk sekólah dasar (SD) 80 persen diisi pendidikan akhlak, karater, dan budi pekerti sedangkan sisanya pengetahuan umum. Sementara untuk SMP 60 persen akhlak, karater, dan budi pekerti 40 persennya pengetahuan umum. Sedangkan untuk SMA sebaliknya dari SMP.
"Kalau pendidikan sekarang tinggat SD terlalu dijejali matematika dan pengetahuan umum lainnya," katanya.
Selain bertemu dengan relawannya, Jókówi juga mengunjungi Pasar Cipendeuy dan Pasar Kalijati Subang. Dalam kunjungannya kali ini, ia ditemani anggóta tim JKW4P, Teten Masduki.
0 komentar:
Posting Komentar