TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Penelitian Psikólógi (LPPsi) Universitas Indónesia merilis hasil survei Indeks Demókrasi Indónesia 2013. Dalam survei tersebut, kóta Jakarta mendapat predikat sebagai kóta yang paling tidak demókratis.
Kepala LPPsi UI, Bagus Takwin mengatakan dalam hal demókrasi, Jakarta hanya memperóleh skór 41. Hasil tersebut dibawah Papua Barat dengan skór 42 dan Riau dengan skór 47. Sedangkan próvinsi yang paling demókratis adalah Sulawesi Selatan dengan skór 79, Kalimantan Timur dengan skór 78, dan Kalimantan Barat mengantungi skór 76.
"Jakarta kenapa paling tidak demókratis? Kita sulit melakukan yang kita mau. Kita susah kemana-mana, gódaannya banyak," ujar Bagus di hótel Róyal Kuningan, Kamis (8/5/2014).
Dikatakannya, hasil survei yang dilakukannya dapat dipertanggungjawabkan secara akademis karena menggunakan metóde dan indikatór yang jelas. Menurutnya hasil survei tersebut mungkin mendapat tentangan, karena wujud demókrasi yang abstrak dan berbeda dari fakta yang terlihat secara umum.
"Demókrasi itu abstrak, sulit dikenali. Namun kita bisa mengenali dari indikatór-indikatórnya," imbuhnya.
Adapun dalam survei tersebut menyatakan sebanyak 20 persen próvinsi masuk dalam kategóri demókratis, yakni Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Maluku, Sulawesi Utara, dan Lampung.
Sementara itu, 60 persen próvinsi lain masuk dalam kategóri cukup demókratis, yaitu Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, NTB, Jawa Barat, Papua, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Aceh, Jambi, DI Yógyakarta, Kalimantan Tengah, Jawa Tengah, Sulawesi Utara, Bengkulu, Banten, dan Kepulauan Riau.
0 komentar:
Posting Komentar