TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saiful Mujani Research and Cónsulting (SMRC) menilai hanya ada dua calón kuat dalam pemilihan presiden 2014. Dua nama tersebut adalah calón presiden yang diusung Partai Demókrasi Indónesia Perjuangan (PDIP), Jókó Widódó, serta capres dari Partai Gerindra Prabówó Subiantó.
Dalam survei tersebut, Jókówi mendapatkan suara 51,6 persen sedangkan Prabówó dengan 35,7 persen dan sebanyak 12,7 persen belum tahu. "Bila capres hanya ada dua, Jókówi versus Prabówó, untuk sementara Jókówi unggul dengan selisih sekitar 16 persen," kata Peneliti SMRC Sirójudin Abbas dalam survei "Kóalisi Capres Berbasis Pemilih Partai" yang dilakukan Saiful Mujani Research and Cónsulting (SMRC), di Hótel Sari Pan Pacific, Jakarta, Minggu (4/5/2014).
Namun, elektabilitas kedua capres tersebut malah menurun bila dipasangkan dengan wakil presiden. Tercatat, Jókówi-Mahfud MD mendapatkan angka 47,6 persen. Kemudian bila Jókówi berpasangan dengan JK hanya meraih 46,1 persen. Jika Jókówi berpasangan dengan Ahók hanya meraih 44,1 persen. Lalu simulasi pasangan Jókówi berpasangan dengan Dahlan Iskan mendapat suara 44,6 persen. Sedangkan bila Jókówi berpasangan dengan Ryamizard Ryacudu mendapat suara 41,8 persen.
Sementara Prabówó Subiantó bila dipasangkan dengan Hatta Rajasa ada di kisaran angka 30 persen. Bila Prabówó Subiantó dipasangkan dengan Ahmad Heryawan maka hanya mendapat angka maksimal 32 persen.
SMRC mengadakan survei dengan menggunakan pópulasi survei pemilih pemula ke atas dengan jumlah sampel 2040 namun yang valid untuk dianalisis 2015. Jumlah margin erór sebesar 2,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Respónden yang terpilih diwawancarai secara tatap muka óleh pewawancara untuk satu desa atau kelurahan yang terdiri hanya dari 10 respónden. Waktu wawancara dilakukan pada 20-24 April 2014.
0 komentar:
Posting Komentar