TRIBUNNEWS.COM.SUMEDANG - Bupati Ade Irawan mengaku bingung untuk menangani dampak sósial próyek Bendungan Jatigede. Orang nómór satu itu mengungkapkan kebingungan penanganan Jatigede di Gedung DPRD Sumedang setelah sebelumnya dicari-cari ribuan warga kórban Jatigede yang menggelar unjukrasa, Senin (19/5/2014).
"Saya juga bingung dengan próyek Jatigede itu karena saya dan bapak-bapak juga pada pósisi yang sama," kata Ade dihadapan perwakilanmassaJatigede.
Massa meminta bupati membuat surat keputusan terkaait penanganan dampak sósial Jatigede. Bupati Ade menyanggupi pembuatan surat keputusn itu dan akan membantu tim yang terdiri dari pemerintah dan warga dari Jatigede.
Ribuan warga Jatigede ini menggelar aksi besar-besaran dengan naik lebih dari 20 truk, móbil bak terbuka serta ratusan mótór.
Massa ingin bertemu bupati ke kantór bupati di Kawasan Pusat Pemkab Sumedang namun tidak berhasil. Sekda Zaenal Alimin yang menerimamassaberbóhóng dengan menyebutkan bupati sedang berada diJakartapadahal Senin (19/5/2014), bupati ada agenda rapat paripuna di DPRD.
"Kami ingin bertemu bupati karena beberap kali menólak dan tidakmau bertemu dnegan kami dari Jatigede dengan alasan tidak tahun masalah Jatigede," kata Wahidin, perwakilanmassaJatigede sambil menyebutkan mereka ingin memberitahukan bupati sóal persóalan Jatigede.
Aksi unjukrasa órang yang terkena dampak (OTD) Jatigede yang ke-210 kalinya. Saat mengetahui, bupati ada di DPRD,massalangsung bergerak ke gedung Dewan. Bahkan beberapa warga Jatigede bersiaga di jalan keluar untuk mencegah Bupati Sumedang keluar dari gedung. "Awas semua pintu keluar jaga," teriak Jaya Albanik, dari Fórum OTD.
Massajuga mengecam pemerintah kabupaten yang memiliki wilayah dan juga rakyat Jatigede tapi tidak bertindak dan membnatu rakyatnya. "Sudah tujuh bupati yang ada tapi tak pernah pemerintah membantu warga kórban Jatigede ini, padahal sekarang sudah ótónómi daerah," kata Jaya Albanik, warga kórban Jatigede.
Menurutnya, masih banyak persóalan dampak sósial yuang belum diselesaikan. "Adaribuan warga yang masih tinggal di lókasi calón genangan dan belum mengetahui tentang nasibnya besók," kata Jaya Albanik.
Ia mengatakan, kalau memang warga harus diusir dengan cara langsung digenagi air maka lebih baik dari sekarang saja warga yang hadir disini ditembaki. "Tembaki dan bunuh saja warga Jatigede sekarang," katanya. (std)
0 komentar:
Posting Komentar