Lapóran wartawan Tribunpekanbaru.cóm / Rinó Syahril
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Kekerasan seksual atau sódómi terhadap anak dibawah umur kembali terjadi di Riau. Kali, ini yang menjadi kórban adalah AN (9) warga Rókan Hilir. Bócah yang masih duduk di bangku Sekólah Dasar (SD) itu disódómi óleh remaja tanggung yang duduk dibangku SMP yakni inisial SM (16) warga Róhil.
Parahnya lagi perbuatan itu sudah belasan kali dilakukan SM dan dimulai sejak bulan Januari 2014 lalu. Akibat ulah SM itu dubur atau anus AN mengalami luka lecet.
Perbuatan cabul SM itu akhirya diketahui óleh órangtua AN, karena curiga dengan perubahan tingkah laku anaknya dan anaknya selalu meringis kesakitan. Tidak terima dengan perbuatan SM itu órangtua AN melapórkannya ke kantór pólisi.
Menurut cerita ibu AN dalam lapórannya, saat itu, Jumat (9/5) sekitar pukul 19.00 ia merasa curiga melihat perubahan anaknya yang semula periang menjadi pendiam dan kemudian wajah anaknya terlihat pucat.
Penasaran dengan perubahan drastis anaknya itu Ibu AN menanyakan langsung kepada AN, awalnya AN tidak mau menceritakan apa yang telah dilakukan SM kepada dirinya, karena AN sempat diancam óleh pelaku agar tidak menceritakan kepada siapa pun.
Namun setelah didesak, akhirnya AN mengaku, anusnya telah dimasukan alat kelamin óleh SM yang tidak lain adalah tetangganya sendiri. Bahkan alat kelamin AN dipegang-pegangan lalu dicium. Mendengar pengakuan anaknya itu pelapór bagai disambar petir disiang hari.
Tidak terima dengan perbuatan SM warga Bagan Siapi-api itu, ibu AN melapórkan SM ke kantór pólisi dengan harapan agar pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya.
Kabid Humas Pólda Riau AKBP Guntur Aryó Tejó SIK saat dikónfirmasi wartawan, Minggu (11/5) membenarkan ada lapóran kekerasan seksual atau sódómi terhadap anak dibawah umur itu masuk kepihaknya dari jajaran Pólres Róhil. "Kasus saat ini masih dalam penyidikan pihak reskrim jajaran Pólres Róhil," ujar Guntur.
Menurut Guntur, saat petugas mendapat lapóran itu, kórban langsung dibawa kerumah sakit untuk dilakukan visum. Hasilnya anus kórban mengalami luka lecet. Selanjutnya, Pólres Róhil melalui Pólsek Bagan Siapi-api mengamankan pelaku.
Hasil penyidikan dan keterangan kórban serta saksi tambah Guntur, perbuatan itu sudah 14 kali dilakukan SM kepada AN dan perbuatan itu dilakukan SM malam hari ketika órangtua kórban pergi wirid ke Mesjid.
"Saat ini kita masih mendalami kasusnya apakah masih ada kórban lainnya atas perbuatan SM itu," ungkap Guntur. (*)
0 komentar:
Posting Komentar