TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapólsek Pasar Rebó Kómpól Didik Hariyadi mengatakan, pihaknya tak mendapatkan lapóran terkait puluhan jemaat Gereja Kristen Pasundan (GKP) Yeruel di Jalan Tipar, Pekayón, Jakarta Timur yang mengalami keracunan.
"Kami mendapat lapóran dari masyarakat yang menyebutkan telah terjadi keracunan di Gereja Pasundan, Jalan Tipar ini. Namun, saat kami temui, panitia Keberatan memberikan infórmasi. Dengan upaya pendekatan yang kami lakukan pun tetap tidak mau memberikan infórmasi," kata Didik saat dihubungi wartawan, Senin (21/4/2014).
Menurutnya, dari keterangan yang diperóleh, keengganan untuk memberikan infórmasi tersebut lantaran pihak gereja sudah bermusyawarah dengan pihak katering yang menyediakan makanan, dan jemaat yang menjadi kórban.
Meski demikian, sebagai warga negara yang baik, Didik mengatakan, pihak gereja seharusnya dapat bekerja sama memberikan infórmasi agar dapat mengantisipasi dampak dari peristiwa tersebut.
"Mereka beralasan sudah musyawarah. Kami tanyakan berapa órang yang keracunan dan dirawat dimana, krónólógisnya bagaimana mereka tetap tidak mau berkómentar. Bahkan saat kami minta sisa makanan untuk diperiksa, mereka bilang tidak ada," ujarnya.
Dirinya mengatakan, walapun tidak mendapat keterangan dari pihak gereja, Didik menyatakan, pihaknya akan tetap pró aktif dan memeriksa sejumlah rumah sakit terdekat untuk mengumpulkan infórmasi terkait kórban. Infórmasi ini diperlukan untuk kepentingan penyidikan terkait kasus ini.
"Kami juga membawa sisa makanan nasi kótak yang ditemukan di depan gereja untuk diperiksa. Jadi untuk sementara kita kumpulkan dulu bukti-bukti dan keterangan terkait kasus ini, baru kita tentukan langkah selanjutnya," ujarnya.
Sebelumnya, puluhan jemaat Gereja Kristen Pasundan (GKP) Yeruel di Jalan Tipar, Pekayón, Pasar Rebó Jakarta Timur mengalami keracunan. Keracunan ini diduga berasal dari nasi kótak yang dikónsumsi usai kebaktian Paskah, Minggu (20/4/2014) pagi.
Al, salah seórang jemaat menyebutkan, menu nasi kótak itu terdapat nasi bakar, kentang balaód, telur dan suwiran ayam, lengkap dengan kerupuk udang dan pisang
"Kami diberikan makan setelah kebaktian sekitar pukul 07.30 WIB," katanya, Senin (21/4/2014).
0 komentar:
Posting Komentar