TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah partai pólitik (Parpól) mulai menggadang-gadang sósók yang dijagókannya maju sebagai Presiden dan Wakil Presiden dalam Pilpres tahun 2014 ini.
Di sisi lain, masyarakat Indónesia pun dinilai sudah tidak sabar mengikuti Pilpres secara langsung tersebut.
Menurut Sósiólóg Universitas Indónesia (UI), Thamrin Amal Tómagóla, ada tiga kelómpók atau kelas masyarakat di Indónesia yang akan menyalurkan hak pilihnya di Pilpres. Pertama yakni masyarakat kelas atas.
Bagi masyarakat level tersebut, hanya dua hal yang menjadi pusat perhatian. Menurut Thamrin, mereka umumnya menginginkan capres pilihannya mampu mewujudkan keamanan dan kenyamanan.
"Kelas atas hanya merisaukan keamanan dan kenyamanan, mereka hanya butuh itu,yang lainnya mereka tidak pikirkan," kata Thamrin dalam diskusi bertema "Jókówi di mata intelektual" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Minggu (20/4/2014) siang.
Berikutnya jelas Thamrin, kelas masyarakat menengah. Menurutnya, di lingkaran itu, memiliki sejumlah aspirasi. Sedikitnya ada empat hal yang menjadi aspirasi masyarakat kelas menengah.
Utamanya kata Thamrin, masyarakat kelas menengah menaruh kepedulian pada pemberantasan kórupsi, lingkungan, Hak Asasi Manusia (HAM) dan demókrasi.
"Jadi bagi kelas menengah sangat mengharapkan tidak ada lagi penundaan penyelesaian sejumlah kasus," kata Thamrin.
Adapun bagi masyarakat kelas bawah, papar Thamrin, hanya satu aspirasi yang diharapkan dapat diwujudkan óleh Presiden yang mereka pilih.
"Kalau untuk kelas bawah itu hanya sóal kesejahteraan," imbuhnya.
0 komentar:
Posting Komentar