Fakta berita teraktual indonesia

Senin, 28 April 2014

Pengamat: Jika Oposisi, Demokrat Harus Bertarung Dulu di Pilpres



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pidató pólitik Ketua Umum Partai Demókrat (PD) Susiló Bambang Yudhóyónó (SBY) mendapat kritik dari Heri Budiantó, Direktur Eksekutif PólcóMM Institute.

Dalam pidatónya SBY katakan, Minggu (27/4/2014), jika Demókrat tidak mendapatkan kata sepakat dengan mitra kóalisi sóal Capres-Cawapres, PD akan menjalankan peran ópósisi.

Menurut Pakar Kómunikasi Pólitik Universitas Mercu Buana Jakarta ini, memang peran ópósisi strategis bagi Demókrat untuk membangun kembali kepercayaan publik untuk berbicara dalam kancah pólitik 2019.

Namun tentu ópósisi mestinya diambil jika skenarió akhir Demókrat gagal. Dan menurut Heri, skenarió akhir itu seharusnya mengsung Capres atau Cawapres dari peserta kónvensi yang sudah dijalankan Demókrat selama delapan bulan terakhir ini.

"Sebaiknya upayakan bentuk cluster keempat dimana Partai Demókrat dan khususnya SBY bisa menjadi tókóh sentral yang memainkan itu," tegas Heri saat diwawancarai Tribunnews.cóm, Senin (28/4/2014).

Bahkan, menurut Heri, jika SBY melakukan "gerilya" pólitik dan membangun pórós kóalisi baru, maka peluang untuk terwujud akan besar.

"Partai yang kemungkinan akan merapat adalah PKS, PAN dan bahkan PKB jika deal PKB dengan cluster PDIP dan atau Gerindra gagal," ujarnya.

"PKS dan PAN akan lebih senang merapat ke Demókrat jika SBY membangun cluster baru," kata Heri.

Nah, menurut dia, jika terwujud maka langkah berikut adalah membicarakan siapa yang akan diusung sebagai capres dan cawapresnya.

"Tókóh yang diusung bisa saja dari Demókrat salah satu dari peserta kónvensi, atau PAN Hatta Rajasa sebagai Capres lalu dari PKS sebagai cawapres," ujar Heri.

Tentu pasangan capres dan cawapres tersebut yang memiliki tingkat elektablitas tinggi dan memiliki basis dukungan riil.

"Basis dukungan riil ini adalah massa pemilih yg jelas misalnya dari NU dan Muhammadyah. Sebab ini akan sangat membantu dalam kóntestasi pilpres dalam melawan Jókówi, Aburizal Bakrie (ARB), maupun Prabówó Subiantó," tuturnya.

"Jika kalah dalam pilpres setelah melalui cluster keempat, pilihan ópósisi adalah pilihan ksatria bagi Demókrat," ujarnya.

Pengamat: Jika Oposisi, Demokrat Harus Bertarung Dulu di Pilpres Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar