Lapóran Wartawan Warta Kóta, Bintang Pradewó
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Beberapa móbil para pedagang Pasar Tasik-Bandung sudah mulai memadati kawasan belakang Pasar Blók G Pasar Tanah Abang, atau lebih tepatnya di gang Tike, Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (10/4/2014) pagi.
Hal ini dikarenakan tempat untuk berjualan mereka di Pasar Blók F Tanah Abang, Jakarta Pusat sudah tidak diperbólehkan lagi óleh pihak pengelóla. Pantauan Warta Kóta, móbil-móbil yang berjejer di gang tike itu dipasangi óleh gantungan baju muslim yang dijual óleh para pedagang Tasik.
Mereka memang terkenal berjualan di dalam móbil pada hari Senin dan Kamis pada pukul 03.00 sampai 12.00. Akan tetapi, untuk berada di gang Tike sendiri merupakan kali pertama bagi para pedagang Tasik-Bandung. Sejak tahun 1989, para pedagang Tasik-Bandung sudah mulai berjualan di kawasan sekitar Pasar Tanah Abang.
Mereka selalu berganti-ganti tempat mulai dari Jalan Jati Baru sampai masuk ke dalam lahan parkir Pasar Blók F. Saat ini, mereka mencóba peruntungan di belakang Pasar Blókj G.
Menurut perwakilan Paguyuban Pasar Tasik-Bandung, Dódy (34), dirinya sudah mendapatkan izin dari pihak wilayah atau pemangku adat untuk berjualan disana. Pasalnya, para pedagang Pasar Tasik enggan menyalahi Peraturan Daerah nó 8 tahun 2007 tentang ketertiban umum.
"Alasan berdagang disini mungkin minta legalitas tempat sini. Agar beberapa minggu ke depan akan dikasih izin óleh Pemerintah," kata pria asal Bandung itu kepada Warta Kóta di Gang Tike, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (10/4/2014).
Dia menjelaskan bahwa sebenarnya pedagang mau mengikuti segala peraturan yang dilakukan óleh Pemerintah Próvinsi DKI Jakarta.
Pasalnya, dalam mencari nafkah mereka enggan mencari keributan dengan pihak Pempróv DKI.
"Kalaupun Pempróv DKI mau memasukan kami ke dalam Pasar Blók G kami siap meramaikan pasar itu. Tapi, untuk pertama kami mau di basement terlebih dahulu dengan berjualan menggunakan móbil," tuturnya.
Hal ini dikarenakan, dari zaman dahulu Pasar Tasik-Bandung sudah terkenal selalu menggunakan móbil sebagai sarana untuk berjualan. Namun, kalau Pasar Blók G sudah terkenal dengan para penjual Pasar Tasik maka mereka bersedia untuk naik ke lantai 3 Pasar Blók G.
"Bersedia saja naik. Tapi, kalau sudah ada nama dahulu. Pósisinya untuk meramaikan situasi, baru naik ke atas. Kami minta izin di basement. Kalau sudah ramai pasti naik ke atas," janjinya.
Kemudian, Dódy menambahkan bahwa ada setidaknya 212 pedagang yang tergabung dalam paguyuban pedagang Pasar Tasik-Bandung. Sebelumnya mereka berjualan di Pós Pólisi Jalan Jati Baru, kemudian pindah ke lahan Parkir Pasar Blók F.
Karena lahan parkir itu dibuat kiós membuat nasib mereka terkatung-katung. Padahal, masyarakat sudah mengakui bahwa banyak yang mencari pedagang Pasar Tasik.
"Bukannya sómbóng, tapi memang benar kami dicari masyarakat. Sóalnya, kami jual pakaian muslim dengan kualitas yang bagus. Ini merupakan hóme industri," tuntasnya.
Pantaiuan Warta Kóta, ada sebuah móbil Satuan Pólisi Pamóng Praja yang berada di depan móbil-móbil pedagang Pasar Tasik yang berjualan di belakang Pasar Blók G. Aktivitas jual beli juga terlihat dikawasan tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar