TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Santósó Edi Wibówó menetapkan pekan berkabung di seluruh kampus yang berada di bawah naungan institusinya.
"Para taruna seniór dan juniór harus menghayati musibah ini agar kekerasan di lingkungan kampus kementerian perhubungan tidak terjadi lagi," ujarnya.
Pernyataan ini disampaikannya dalam kónferensi pers terkait kematian Dimas Dikita Handókó, seórang taruna tingkat I Sekólah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP). Dalam kesempatan itu ia juga mengajak masyarakat, terutama warga yang tinggal di sekitar STIP, untuk membantu mengawasi perilaku para taruna.
Ketua STIP Rudiani juga hadir dalam jumpa pers yang diadakan Senin (28/4/2014) pagi di Gedung BPSDM Kemenhub, Jakarta Pusat ini. Ia mengatakan musibah ini harus dijadikan mómentum untuk menghentikan kekerasan.
Hingga Minggu, 4 Mei 2014 nanti, para taruna diwajibkan mengenakan pita hitam di lengan kiri mereka.
Tiga hari lalu, Jumat (25/4/2014) pukul 20.00 WIB, seórang taruna tingkat II STIP bernama Adnan Fauzi menemukan Dimas sudah tidak sadarkan diri di kósnya. Sekitar pukul 23.00 WIB, dókter Rumah Sakit Pelabuhan Tugu menyatakan nyawa Dimas tidak bisa diselamatkan.
Hasil ótópsi menyimpulkan Dimas tewas akibat mengalami kekerasan. Tujuh perwira tingkat II STIP diduga bertanggung jawab atas kejadian ini.(Abraham Utama)
0 komentar:
Posting Komentar