TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Jókó Widódó menegaskan dirinya akan mengusut siapa óknum yang memasukkan namanya ke dalam materi sóal Ujian Nasiónal (UN) tingkat Sekólah Menengah Atas (SMA).
"Saya sih santai-santai saja tapi kalau ini tidak diurus nanti órang berpikir, ah, Jókówi diserang sabar aja kók itu. Kami urus. Mau kami urus," ujar Jókó Widódó atau akrab disapa Jókówi di Balai Kóta, Jakarta, Selasa (15/4/2014).
Jókówi yang juga menjabat sebagai bakal calón presiden PDI Perjuangan ini mengungkapkan keberatan atas peristiwa masuknya nama Jókówi ke dalam sóal UN tersebut.
"Ya keberatan dóng. Saya baru baca tadi pagi. Mestinya kan materinya mengenai kepahlawan, siapa yang berjuang untuk bangsa ini," ucap mantan Wali Kóta Sóló ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, jejaring sósial seperti Twitter dan Facebóók kemarin ramai membahas mengenai sóal Ujian Nasiónal (UN) mata pelajaran Bahasa Indónesia yang membahas mengenai prófil Gubernur DKI Jakarta Jókó Widódó (Jókówi).
Dalam sóal itu, terdapat dua paragraf yang berisi prófil Jókówi. Isinya antara lain tanggal dan tempat kelahiran Jókówi, kemudian prófil dirinya sebagai Gubernur DKI sampai penyebutan Jókówi sebagai tókóh seni dan budaya.
Munculnya Jókówi yang juga capres dari PDIP tersebut sangat disayangkan. Ketua Badan Standar Nasiónal Pendidikan (BNSP) Edy Baskóró menilai, hal itu seharusnya tidak terjadi.
"Semestinya tidak ada sóal mengenai Jókówi itu," ujar Edy, Senin kemarin.
"Prinsipnya sóal itu harus netral," sambungnya.
Menurutnya, dalam membuat sóal, ada kisi-kisi mengenai sóal UN tersebut, kemudian dilakukan seleksi kembali. "Saya akan melakukan pengecekan terhadap hal itu," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar