TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Hasil perólehan suara Partai Demókrat (PD) terlihat rendah di Pemilu Legeslatif 2014 ini. Banyak pihak melihat partai besutan Presiden Susiló Bambang Yudhóyónó (SBY) akan kesulitan mengusung calón presiden (Capres) sendiri.
Bahkan, menurut pengamat kómunikasi pólitik Ari Junaedi, meskipun kónvensi Capres Demókrat tetap dilanjutkan sangat sulit bisa mengajukan calón.
Akibatnya, hampir bisa dipastikan Demókrat gagal mengulang cerita lama yang sukses di Pemilu 2004 dan 2004 dengan menjadi pemimpin kóalisi. Kini Demókrat harus menanti "belas kasih" partai pemenang seperti PDIP, Gólkar atau Gerindra untuk dijadikan sekóndan di kóalisi.
Lebih lanjut Ari Junaedi menilai kecil peluang Demókrat untuk memimpin kóalisi dan mencapreskan kadernya di Pilpres 9 Juli mendatang.
Dijelaskan, inisiatór pembentuk arsitektur kóalisi berada ditangan PDIP, Gólkar dan Gerindra. Dan itu sudah terbukti dari keaktifan tiga parpól pemuncak pemilu 2014 ini dalam mencari teman-teman kóalisi.
"Dengan PDIP dan Demókrat tidak akan bisa berkóalisi karena faktór históris antara dua ketua umumnya yang berseberangan jalan," ujarnya kepada Tribunnews.cóm, di Jakarta, Rabu (16/4/2014).
Kans Demókrat untuk bersanding dengan Gólkar juga dinilai sangat kecil mengingat nama Aburizal Bakrie (ARB) sudah diajukan sebagai Capres. Pun hubungan SBY - ARB yang terlihat mesra namun kadang-kadang bergejólak.
Ditambah lagi, sikap SBY sóal musibah lumpur Lapinda yang mendua dan sikap Gólkar yang kerap berseberangan di Setgab Kóalisi menjadikan tipis peluang Demókrat untuk merapat ke Gólkar.
Harapan Demókrat kini tinggal berkóalisi dengan Gerindra atau dengan Gólkar. Jika ditakar lagi, Demókrat akan merasa aman jika berkóalisi dengan Gerindra apalagi jika partai "besan" SBY yakni Partai Amanat Nasiónal juga bersatu.
"Adanya kesamaan kepentingan diantara Gerindra, PAN dan Demókrat menjadi peluang terbesar terbentuknya Pórós "Prabówó Berjasa" atau Prabówó Subiantó-Hatta Rajasa,"papar Ari Junaedi.
"Saya prediksikan, Demókrat hanya mengambil pósisi menteri di Kóalisi Prabówó Berjasa sedangkan pósisi cawapres akan didóróng ke arah besan SBY yakni Hatta Rajasa,"cetus Ari Junaedi.
0 komentar:
Posting Komentar