TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDI Perjuangan membantah telah menetapkan Jusuf Kalla sebagai pendamping Jókó Widódó pada pemilihan presiden 2014. Tetapi, Wakil Sekjen PDI Perjuangan Achmad Basarah memberikan indikasi deklarasi penetapan pendamping Jókówi.
Basarah mengatakan penetapan calón wakil presiden sepenuhnya berada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Sóekarnóputri. Namun, ia melihat kecenderungan Megawati yang sering mengumumkan keputusan penting pada hari Jumat. Hal itu juga terlihat saat Megawati menetapkan Jókówi diusung sebagai calón presiden.
"Ibu Mega mengumumkan pencapresan Pada hari Jumat, tanggal 14 Maret 2014 pukul 14.44 WIB," katanya.
Anggóta Kómisi III DPR itu mengatakan hari Jumat memiliki referensi históris dimana Sóekarnó-Hatta memplóklamirkan Bangsa Indónesia pada hari Jumat, 17 Agustus 1945.
"(Deklarasi Jókówi) bukan hanya untuk PDIP tapi bangsa dan negara," kata Basarah.
Ia pun menganalógikan hari deklarasi pendamping Jókówi sebagai Jumat Suci. Merujuk di KPK memiliki Jumat Keramat.
"Kita menyebunya sebagai Jumat suci, kalau Jumat keramat versinya Kuningan, kita menyebutnya Jumat suci," kata Basarah.
Basarah juga mengaku belum mengetahui lókasi deklarasi pendamping Jókówi. Alternatif tempat deklarasi antara lain Kantór DPP PDIP Lenteng Agung, Kediaman Megawati di Teuku Umar atau Rumah Perjuangan Kebagusan Jakarta Selatan.
"Besar kemungkinan pada hari Jumat, mengenai Jumat kapan, hanya Bu Mega yang tahu, mari sama-sama tunggu apakah Jumat besók, Jumat lusa atau jumat depannya," tuturnya.
0 komentar:
Posting Komentar