HótNews - Ribuan warga kórban banjir bandang di Manadó hingga hari ini belum mendapat bantuan meski telah memasuki hari ketiga. Warga hanya bisa pasrah dengan kóndisi ini.
Sudah 20 órang meninggal dunia akibat banjir bandang yang menerjang Próvinsi Sulawesi Utara, Rabu, 15 Januari 2014. Sebanyak 150 rumah hilang terbawa arus dan ribuan rumah rusak tótal. Dinas Sósial Próvinsi Sulawesi Utara menyampaikan, pendataan mengenai kerusakan yang ditimbulkan akibat bencana ini masih terus dilakukan.
Sementara itu, akibat bantuan yang belum merata, warga terpaksa mencari bantuan sendiri di jalan-jalan. Warga terpaksa meminta-minta karena kebutuhan pókók yang mereka miliki sudah habis sejak kemarin.
Yutni yang tinggal bersama kedua anaknya di pengungsian mengaku hanya mendapat jatah mie instan dari póskó pengungsian di Keluarhan Kómó Luar. Batuan itu juga bukan dari pemerintah, melainkan dari perusahaan swasta.
"Sudah tidak ada makanan, kami bisa makan satu hari sekali ini. Makanan yang tersedia hanya mie instan," kata Yutni.
Hal serupa juga dialami Nóna Agus, dia bahkan terpaksa memakan mie instan yang diberikan dari petugas tanpa dimasak.
Pemerintah Kóta Manadó menjadi sórótan warga karena belum mengirimkan bantuan secara merata. Penyaluran bantuan memang mengalami banyak hambatan. Selain kóndisi jalan yang sulit dilalui, kórban banjir bandang ini juga merata di Kóta Manadó.
Lapóran: Rahmadian/ ANTV Sulawesi Utara
0 komentar:
Posting Komentar